Mantan Ratu Kecantikan Bantu Produksi Vaksin Covid-19, Intip Sosoknya

Sabtu, 19 Desember 2020 | 17:18 WIB
Mantan Ratu Kecantikan Bantu Produksi Vaksin Covid-19, Intip Sosoknya
Carina Tyrrell, Mantan Ratu Kecantikan yang Ikut Produksi Vaksin Covid-19 (instagram.com/carina_tyrrell_official)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan ratu kecantikan asal Inggris, Carina Tyrrell, tengah menjadi perhatian. Enam tahun setelah memenangkan gelar Miss England, Carina Tyrrell memilih kembali terjun ke dunia sains sebagai peneliti.

Melansir Daily Star, Carina rupanya memilih untuk berpartisipasi dalam rangka produksi vaksin Covid-19. Selama setahun terakhir, ia bergabung dengan tim dari Universitas Oxford.

Lewat partisipasinya, mantan Miss England yang berusia 31 tahun ini berfokus untuk memastikan bahwa vaksin yang diproduksi aman digunakan masyarakat.

Sejauh ini, timnya telah bekerja sama untuk memproduksi vaksin Pfizer, Moderna, dan Oxford AstraZeneca.

Saat ditanya, Carina menyebutkan bahwa pekerjaan adalah memastikan "tidak ada yang tersingkirkan" dan vaksin itu bisa efektif digunakan semua orang.

"Aku sudah melihat semua vaksin dengan timku, dan kami mempublikasikan hasilnya beberapa bulan lalu," ungkap Carina Tyrrell. "Saat itu, kami hanya melihat hasil 728 studi."

Carina Tyrrell, Mantan Ratu Kecantikan yang Ikut Produksi Vaksin Covid-19 (instagram.com/carina_tyrrell_official)
Carina Tyrrell, Mantan Ratu Kecantikan yang Ikut Produksi Vaksin Covid-19 (instagram.com/carina_tyrrell_official)

"Aku sudah mengawasi vaksin dan uji klinis untuk mengidentifikasi mana vaksin dan terapi yang paling menjanjikan," tambahnya.

"Dan tentu saja, kami memastikan vaksin itu relevan untuk kelompok pengguna tertentu."

Menurut Carina, latar belakang etnis, umur, dan kondisi kesehatan penerima vaksin perlu diperhatikan. Ditambah, proses pembuatan vaksin biasanya membutuhkan waktu lama.

Baca Juga: Ini Perbedaan Vaksin Sinovac, Pfizer, dan Moderna

"Untuk menyetujui vaksin butuh waktu tahunan, dan kami bisa melakukannya dalam setahun. Ini adalah hasil kerja komunitas peneliti, pekerja kesehatan, dan semua yang terlibat."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI