3. Kaum muda mungkin mengira mereka tidak terkalahkan
Bahkan orang muda yang sebelumnya sehat, tetap akan menderita komplikasi jangka panjang dari COVID-19.
"Kami melihat penyakit parah di antara orang dewasa muda yang sehat tanpa penyebab yang jelas," kata Hotez.
"Apakah itu karena ... dosis virus yang lebih tinggi, apakah mereka memiliki perubahan genetik yang tidak mereka ketahui - kami tidak mengerti. Jadi kami tidak dapat memprediksi dengan andal siapa yang akan menangani virus ini dengan baik dan siapa yang tidak," ungkap Hotez.
Beberapa anak muda bahkan pernah mengalami kabut otak jangka panjang, kesulitan bernapas, dan kelelahan ekstrim berbulan-bulan setelah terinfeksi.
"Komplikasi lain dapat mencakup cedera vaskular jangka panjang, cedera kardiovaskular, cedera paru-paru, efek neurologis, juga gangguan kognitif," kata Hotez.
Umumnya, orang yang lebih muda lebih cenderung asimtomatik daripada orang yang lebih tua. Tapi itu menimbulkan masalah lain, yakni risiko penyebaran virus ke banyak orang tanpa menyadarinya.
4. Akan ada banyak orang yang bersuka ria seperti bernyanyi atau berteriak
Bernyanyi dan berteriak bisa menjadi cara yang sangat efektif untuk menyebarkan virus corona ke udara. Di negara bagian Washington, misalnya, 53 anggota paduan suara jatuh sakit (dan dua orang meninggal) setelah satu anggota menghadiri latihan dan kemudian dinyatakan positif Covid-19.
"Suara keras agar suaramu didengar di tengah musik. Kurangnya memakai masker. Fakta bahwa kamu ada di dalam ruangan. Fakta bahwa orang-orang minum alkohol, jadi mereka mungkin lebih dekat satu sama lain dari biasanya. Malam tahun baru ini seakan dibuat sempurna untuk SARS-CoV-2," lanjut Hotez.
"Semua ini adalah alasan penting mengapa kita tidak boleh berkumpul pada malam tahun baru ini," lanjut dia.
Baca Juga: Tradisi Unik 9 Negara Rayakan Malam Tahun Baru, Ada yang Menggantung Bawang
Lalu, adakah cara untuk merayakan malam tahun baru dengan aman?