Suara.com - Marah adalah luapan emosi kekesalan seseorang terhadap suatu hal. Keseringan marah, terlebih jika dilakukan denga cara yang tidak baik, bisa menyebabkan masalah kesehatan, lho. Saat marah, kelenjaar adrenal membanjiri tubuh dengan hormon stres, menyebabkan denyut jantung berdetak lebih cepat, tekanan darah dan pernapasan meningkat, serta kulit berkeringat.
Banyaknya zat-zat kimia pada tubuh yang dihasilkan saat marah mengakibatkan metabolisme tidak terkendali. Hal ini bisa membawa dampak merugikan pada tubuh. Berikut ini beberapa penyakit yang bisa terjadi karena terlalu sering marah dengan cara yang tidak baik, seperti dilansir dari laman Betterhealth.
- Sakit kepala
- Masalah pencernaan, seperti sakit perut
- Insomnia
- Kecemasan meningkat
- Depresi
- Tekanan darah tinggi
- Masalah kulit, seperti eksim
- Serangan jantung
- Stroke
Bahkan, karena dapat memengaruhi organ-organ vital, marah dapat berdampak pada hal-hal buruk seperti kematian, lho. Itu sebabnya, sangat penting untuk mengekspresikan rasa marah dengan cara yang lebih baik. Misalnya dengan cara:
- Saat sedang marah dan merasa diri sedang tidak terkendali, hindari atau menjauh dari situasi tersebut. Hal itu, akan membuat tubuh menjadi lebih tenang sehingga rasa marah tidak dikeluarkan secara berlebihan.
- Kenali dan terima emosi sebagai hal normal dan bagian dari kehidupan. Marah adalah salah satu emosi yang ada pada manusia. Saat marah luapan, emosi tersebut harus dikeluarkan agar tidak menjadi beban pikiran. Namun, cara mengeluarkan marah ini harus dipikirkan dengan baik agar tidak berdampak buruk bagi tubuh.
- Daripada berteriak dan mengeluarkan emosi yang tak beraturan, akan lebih baik jika Anda membicarakan permasalahan yang menyebabkan Anda marah. Beri alasan apa yang membuat Anda jadi marah, dan apa yang salah.
- Daripada marah dengan luapan emosi yang tidak jelas, saat mengalami situasi yang membuat rasa marah naik, lebih baik untuk memikirkan cara mengatasinya. Selain terhindar dari rasa marah yang berlebih, permasalahan yang terjadi juga bisa terselesaikan.
- Lakukan aktivitas yang bersifat fisik, seperti berlari atau berolahraga. Hal itu akan membuat otak menjadi rileks dan memberikan perasaan senang sehingga rasa marah menghilang.
- Bicaralah dengan seseorang yang dipercayai tentang perasaan. Ketika marah, bercerita dapat menjadi luapan emosi dalam bentuk yang baik. Saat bercerita dengan orang yang dipercaya, Anda akan menjadi lebih tenang. Selain itu, diri bisa mendapat masukan-masukan yang bermanfaat. (Fajar Ramadhan)