4. Infeksi
Infeksi sering terjadi pasca operasi. Infeksi pada operasi plastik terjadi sekitar 1,1 hingga 2,5 persen saat menjalani proses pembesaran payudara. Salah satu yang dapat terjadi setelah operasi yaitu infeksi kulit selulitis.
5. Kerusakan saraf
Kerusakan saraf kemungkinan dapat terjadi saat prosedur pembedahan. Gejala yang ditimbulkan biasanya mati rasa dan kesemutan setelah operasi plastik. Kerusakan saraf ini bersifat sementara, tetapi pada beberapa kasus bisa menjadi permanen. Sebagian besar yang mengalami hal ini pasca operasi pembesaran payudara.
6. Trombosis vena dalam dan emboli paru
Tombosis vena yaitu kondisi di mana gumpalan darah terbentuk di vena. Ketika gumpalan pecah dan berjalan ke paru-paru, itu dikenal sebagai pulmonary embolism (PE). Komplikasi ini relatif jarang terjadi, hanya mempengaruhi 0,09 persen dari semua pasien yang menjalani operasi plastik.
7. Kerusakan organ
Saat melakukan pembedahan bisa menimbulkan trauma dan cedera pada organ dalam tubuh. Hal ini akan menyebabkan perforasi, yaitu lubang atau luka pada dinding suatu organ tubuh. Kondisi ini dapat terjadi pada esofagus, lambung, usus kecil, usus besar, anus atau kantung empedu.
8. Jaringan parut
Baca Juga: Gara-Gara Bagian Wajah Ini, Lee Jeong Hoon Mengaku Anjurkan Anaknya Oplas
Saat melakukan operasi dapat membuat jaringan parut pada tubuh. Jaringan parut adalah bekas luka yang menonjol berwarna merah dan tebal. Kondisi ini dapat mengganggu penampilan seseorang.