Pingping tidak punya rahim atau sel telur layaknya wanita. Namun, ia juga tidak punya alat kelamin laki-laki dan jakun.
"Kami juga tidak menemukan testis yang tersembunyi di tubuhnya. Mungkin ini karena dia sudah cukup dewasa, sehingga (testis) sudah berhenti berkembang."

Setelah mengalami pengungkapan mengejutkan tersebut, Pingping belum bisa menentukan apakah ia ingin hidup sebagai wanita atau pria.
Namun, isu terpenting bagi Pingping saat ini adalah menentukan identitas gender yang dirasa tepat bagi dirinya.
Di sisi lain, masalah ini menjadi bukti akan masalah kurangnya edukasi seksual di China.
"Mereka seharusnya bisa melakukan check-up bertahun lalu. Ini menunjukkan betapa serius kurangnya pendidikan seksual," jelas sang dokter.