Suara.com - Tunjangan Hari Raya (THR) Idul FItri kerap menjadi harapan besar bagi para pekerja agar bisa merayakan lebaran lebih nyaman dan terjamin.
Sebuah fakta menarik ditemukan platform OVO dalam surveinya yang mengatakan tidak mendapat THR, jadi kekhawatiran terbanyak selama bulan Ramadhan.
"Tidak mendapat THR menjadi kekhawatiran yang dipilih responden terkait Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini," ujar Harumi Supit, Head of Corporate Communication OVO saat menjabarkan hasil survei, Selasa (13/4/2021).
Dalam survei itu juga disebutkan THR jadi faktor penting perayaan Idul FItri, karena meski dalam keadaan pandemi Covid-19 sekalipun 50 persen masyarakat akan tetap memberikan THR meskipun tidak bisa bertemu kerabat dan saudara.

"THR tersebut akan dibagikan melalui transfer," jelas Harumi.
Menurut Psikolog Irma Gustiana A, S.Psi, M.Psi, perilaku masyarakat yang akan memberi THR meskipun tidak bertemu ini, tidak lepas dari perilaku masyarakat Indonesia yang memang guyub dan suka tolong menolong.
"Menyisihkan sedikit dan bermanfaat besar untuk orang banyak. Jadi mereka yang memberikan THR untuk keluarganya jauh sebagai bentuk dari rasa peduli. Walaupun jauh tetap care, saya tetap guyub saya ingin membantu," ungkap Irma.
Tidak hanya itu, memberikan hadiah THR atau sedekah kepada sesama di bulan Ramadhan dan Idul Fitri memberi dampak pada kepuasan batin, sehingga mental jadi lebih sehat.
"Ada rasa kepuasan secara batinnya, dan itu akan mempengaruhi kualitas secara psikologi. Jadi ada pengulangan, walaupun saya ada seikit saya bantunya sedikit," pungkas Irma.
Baca Juga: Bacaan Doa dan Manfaat Buka Puasa Ramadhan
Ditemukan juga, jika sebagian besar responden akan menyalurkan THR yang ia dapat untuk membelikan hadiah kepada orang lain, memenuhi kebutuhan sehari-hari, untuk ditabung bahkan untuk berinvestasi jangka panjang.