Identik dengan RA Kartini, Ini 6 Fakta Menarik Asal Usul Busana Kebaya

Rabu, 21 April 2021 | 12:29 WIB
Identik dengan RA Kartini, Ini 6 Fakta Menarik Asal Usul Busana Kebaya
RA Kartini. (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Kebaya Encim. (Dok: Instagram/Kebaya_Inspiration)
Kebaya Encim. (Dok: Instagram/Kebaya_Inspiration)

Serta kebaya yang dikenakan oleh perpuam Eurasia terbuat dari katun putih yang dipangkas dengan renda Eropa buatan tangan pada siang hari, dan dari mereka mengemakan kebaua sutra hitam pada malam hari. Sedangkan perempuan Belanda lebih menyukai kebaya putih yang lebih pendek.

6. Muncul sebagai busana nasional
Pada tahun 1920-an, seiring dengan kemunculan perjuangan nasionalis di Indonesia, perempuan Eropa berhenti mengenakan kebaya, karena pakaian ini mulai diidentikkan dengan pakaian khas Indonesia. Bagi penjajah Eropa, Kebaya telah dikaitkan dengan nasionalisme Indonesia.

Selama masa pendudukan Jepang di Indonesia (1942-1945), para tawanan perang perempuan Indonesia yang berpendidikan memilih untuk mengenakan kain dan kebaya daripada pakaian barat yang dialokasikan untuk mereka sebagai pakaian penjara.

Niki Pakai Kebaya (Twitter/Niki)
Ilustrasi: Niki Pakai Kebaya (Twitter/Niki)

Seperangkat kondisi politik yang berbeda menghasilkan pembalikan makna. Dalam situasi ini para perempuan menggunakan kode budaya (pakaian tradisional) untuk menegaskan posisi politik mereka, yang membedakan diri mereka dari peremluam Eropa mereka yang juga tawanan perang.

Pada Proklamasi Kemerdekaan oleh Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1945, satu-satunya perempuan yang hadir, Ibu Trimutri mengenakan kain dan kebaya. Citra ini membantu mengubah kebaya dari sekedar pakaian tradisional, mengangkatnya menjadi status pakaian nasional bagi perempuan Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI