3. Paragraf argumentasi
Kutipan paragraf di atas adalah contoh argumentasi. Biasanya, paragraf argumentasi dapat kita temui pada artikel opini atau teks lomba-lomba debat.
Intinya, paragraf argumentasi bertujuan untuk meyakinkan orang lain bahwa ide, gagasan, dan pendapat yang dipaparkan adalah benar adanya dan terbukti nyata.
Contohnya seperti:
“Saya setuju dengan ide memberikan donasi kepada masyarakat terdampak banjir di Kalimantan Selatan karena mereka membutuhkan bantuan tersebut. Berdasarkan data yang dilihat pada …”
4. Paragraf persuasi
Paragraf yang biasanya ditulis untuk membuat orang tergerak melakukan sesuatu atau membeli sesuatu. Misalnya yang bersikap ajakan untuk berbuat baik, membuang sampah pada tempatnya, menjadi sukrelawan hingga ikut memberikan donasi.
Ada juga berupa kalimat ajakan membeli sesuatu, biasanya digunakan untuk teknik pemasaran suatu produk yang dijual.
Jenis-jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya
1. Paragraf deduktif
Paragraf deduktif merupakan jenis paragraf yang dikelompokkan berdasarkan letak kalimat utama. Dalam paragraf jenis ini, kalimat utamanya terletak pada awal paragraf. Kalimat-kalimat penjelasnya akan berada setelah kalimat utama.
2. Paragraf induktif
Kalau deduktif di awal, maka kalimat utama jenis paragraf induktif terletak di akhir paragraf. Kalimat penjelasnya tentu saja berada sebelum kalimat utamanya.
3. Paragraf campuran
Paragraf campuran merupakan perpaduan antara deduktif dan induktif. Kalimat utama pada paragraf campuran, berada pada awal paragraf dan diulang kembali pada akhir paragraf.
Baca Juga: Terkuak Rahasia Mengejutkan dr Faheem Younus Fasih Berbahasa Indonesia