Lebih lanjut disebutkan bahwa setiap orang punya reaksi yang berbeda jika mengonsumsi cabai. Ada yang berkeringat hingga terasa sensasi terbakar. "Ini merangsang aliran darah dan menyebabkan semacam reaksi refleks, pori-pori membesar," jelas Bloom.
"Beberapa minyak dalam makanan pedas sebenarnya memiliki efek pada aliran kulit, dan Anda mendapatkan respons berkeringat," lanjutnya.
Meski mengeluarkan sensasi terbakar namun ada alasan mengapa seseorang bisa kecanduan makan makanan pedas.
"Cabe berpotensi melepaskan endorfin (zat yang menimbulkan efek bahagia)," ujarnya.
Hal ini juga mungkin menjelaskan mengapa setiap orang terlalu bernafsu ketika menyantap makanan pedas, meskipun mulut terasa mati rasa.
"Jika terlalu banyak bisa saja mengeluarkan reaksi muntah."
Bloom menemukan ini sebagai bidang penelitian yang sangat menarik, karena buktinya saling bertentangan.
Sebuah sebuah studi China Kadoorie Biobank 2014 menunjukkan makanan pedas dikaitkan dengan penambahan berat badan.
“Tetapi bisa jadi hal itu lantaran makanan yang mereka makan mengandung lemak, sehingga meningkatkan nafsu makan jika dikonsumsi bersama cabe,” tambah Bloom.
Baca Juga: 3 Resep Jagung Bakar Makin Maknyus untuk Persiapan Malam Tahun Baru
Di sisi lain, Bloom menyebutkan penelitian lain yang menunjukkan capsaicin benar-benar dapat meningkatkan pengeluaran kalori dan mengurangi nafsu makan.