Suara.com - Promosi budaya dan wisata Indonesia dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dari luar negeri.
Inilah yang menjadi alasan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Budapest menggelar acara "A Day in Indonesia" untuk mempromosikan budaya dan wisata Indonesia kepada masyarakat Hongaria.
Kegiatan promosi "A Day in Indonesia" berlangsung di Etvs 10 Cultural House di kota Budapest, menurut keterangan KBRI Budapest yang diterima di Jakarta, Rabu.
Sementara itu Duta Besar RI untuk Hongaria A.H. Dimas Wahab mengatakan bahwa kegiatan itu merupakan sebuah perkenalan singkat pada awal tahun untuk rangkaian promosi budaya dan wisata Indonesia yang akan dilakukan sepanjang 2022.
Dia berharap dengan adanya protokol kesehatan dan segera berakhirnya pandemi COVID-19, warga Hongaria pada khususnya dan masyarakat Eropa pada umumnya dapat kembali berkunjung ke berbagai daerah tujuan wisata di Indonesia.
Promosi budaya dan wisata dalam kegiatan bertajuk "A Day in Indonesia" tersebut diawali dengan pemutaran video musik dari anak-anak Indonesia yang tergabung dalam Aksi Cinta Indonesia. Video itu mendapat sambutan hangat dari penonton.
Salah satu hal unik dan menarik dari kegiatan itu adalah saat sebagian besar para penari yang membawakan sejumlah tarian tradisional Indonesia -- tari Joged dari Bali, Jejer Jaran Dawuh dari Jawa Timur dan Bajidor Kahot dari Jawa Barat -- adalah warga Hongaria.
Sementara para penabuh gamelan yang membawakan gending-gending klasik Jawa, antara lain Ladrang Blabak, Gambyong dan Pangkur, adalah para alumni Darmasiswa RI dan masyarakat Hongaria yang belajar bermain gamelan di KBRI Budapest.
Tidak ketinggalan para pelajar dan mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam perhimpunan pelajar Indonesia (PPI) Hongaria ikut memeriahkan acara tersebut dengan membawakan tari Topeng dari Betawi dan tari Saman dari Aceh.
Baca Juga: Aksi Anjing-anjing Lucu Berkompetisi di European Dog Show 2021
Para pengunjung juga dapat menikmati foto-foto yang menampakkan keindahan alam, budaya dan masyarakat Indonesia dari hasil jepretan kamera Mario Blanco, yang merupakan fotografer dan seniman kenamaan Indonesia dari Bali.