
Jika hubungan hanya berkisar pada apa yang membuat pasangan bahagia dan mengabaikan kebutuhan diri Anda, itu bisa menjadi tanda hubungan toksik. Anda perlu mempertimbangkan untuk menetapkan beberapa batasan. Jika mereka mengabaikan dan meremehkan batasan Anda, itu juga bisa menjadi tanda hubungan yang toksik.
Tanda-tanda hubungan sepihak antara lain Anda selalu menjadi yang pertama mengirim pesan, percakapan yang terputus-putus, berulang kali meminta pasangan Anda untuk mengubah perilakunya, hingga tanggung jawab tidak seimbang.
Diri Anda merasa terkuras
Pikirkan tentang terakhir kali Anda melakukan sesuatu untuk diri sendiri, menghabiskan waktu (bahkan secara virtual) dengan orang yang dicintai, atau dapat tidur nyenyak. Ini sangat membantu untuk memeriksa bagaimana hubungan Anda mempengaruhi diri Anda sendiri.
Coba alihkan sebagian energi untuk memperhatikan diri sendiri dan lihat bagaimana reaksi pasangan Anda. Jika respons mereka negatif, itu menandakan sifat toksik dalam hubungan.
Itulah beberapa tanda hubungan toksik yang perlu dikenali lebih baik. Hubungan harus menjadi sehat dan saling menguntungkan untuk kelangsungan masa depan. Jika memungkinkan, berkonsultasilah dengan seorang konselor saat Anda terjebak dalam hubungan toksik.
Bertemu konselor bersama pasangan, akan membantu memberikan ruang netral untuk membicarakan masalah. Konselor tidak menghakimi Anda dan akan membantu Anda menemukan solusi baru untuk mengatasi hubungan toksik.
Kontributor : Yulia Kartika Dewi
Baca Juga: 4 Sikap yang Termasuk Kekerasan Emosional, Hubungan Asmara Jadi Tak Sehat!