Suara.com - Setelah sempat ramai perselisihan pada rumah tangga Sule, Nathalie Holscher resmi mengajukan gugatan cerai di Pengadilan Agama Cikarang.
Hal ini dikatakan oleh panitera Pengadilan Agama Cikarang bahwa Nathalie Holscher telah mengajukan gugatan pada suaminya tersebut.
"Bahwa benar Pengadilan Agama Cikarang telah menerima perkara dengan jenis cerai gugat," ujar panitera Pengadilan Agama Cikarang, Maman Suherman, Kamis (7/7/2022).
Sebelumnya diketahui Nathalie sendiri memang sedang memiliki perselisihan dengan anak sambungnya, Putri Delina. Akibatnya wanita 29 tahun ini resmi meninggalkan rumah Sule beberapa waktu lalu.
Selain memiliki empat anak sambung dari pernikahan sebelumnya, Nathalie dan Sule sendiri juga telah dikaruniai anak pertama, Adzam Ardiansyah Sutisna, yang lahir pada 11 Desember 2021 lalu.
Mengingat mereka memiliki anak bersama, tentu saja ada dampak yang akan ditimbulkan pada anak akibat perceraian kedua orang tuanya. Bahkan meskipun anak sambung, nyatanya perceraian sendiri tetap memberikan dampak psikologis.
Melansir laman Verywellfamily, berikut dampak perceraian kepada anak berdasarkan tahap usianya.
1. Bayi atau balita
Perceraian sendiri nyatanya dapat berdampak pada bayi dan balita. Hal ini akan membuat mereka bingung mengapa orang tuanya tinggal di rumah perpisah. Selain itu, perpisahan itu dapat membuat ia berpikir kalau salah satu orang tuanya tidak mencintai dirinya lagi.
Baca Juga: Pasrah Nathalie Holscher Gugat Cerai, Sule Banjir Kritik: Menyerah Diobok-obok Anak
2. Anak sekolah
Anak sekolah biasanya sudah mengerti jika perceraian berarti perpisahan antara kedua orang tuanya. Namun, anak sekolah juga masih belum paham penyebab orang tua akhirnya memutuskan bercerai.
Hal ini dapat membuat anak berpikir kalau ia adalah penyebab orang tuanya bercerai. Ia juga akan berpikir kalau dirinya telah berperilaku buruk atau melakukan hal yang salah.
3. Remaja
Ketika anak sudah remaja, mungkin perceraian adalah hal yang sangat tidak disukainya. Ia dapat sangat marah dan benci kepada orang tuanya tersebut. Namun, pada beberapa kasus, justru anak remaja bersyukur jika orang tuanya harus bercerai.
Hal ini karena baginya orang tua lebih baik bercerai dibandingkan bertengkar terus menerus. Dengan sedikitnya pertengaran itu sendiri dapat membuat dirinya tidak terlalu stres dan depresi.