7 Tempat Wisata untuk Mengenang Sejarah Indonesia, dari Istana Gebang hingga Taman Sari

Vania Rossa Suara.Com
Kamis, 25 Agustus 2022 | 11:35 WIB
7 Tempat Wisata untuk Mengenang Sejarah Indonesia, dari Istana Gebang hingga Taman Sari
Fort Rotterdam (PegiPegi)

Suara.com - Bingung mau berwisata kemana? Coba berwisata sambil mengenang sejarah masa lalu negeri ini, yuk! Indonesia yang kaya dengan sejarah dan budaya, punya banyak tempat wisata yang bisa jadi pilihanm untuk dikunjungi.

Selain bisa foto-foto dengan latar belakang bangunan bersejarah, kamu juga bisa belajar banyak di tempat wisata bersejarah ini, lho. Jangan lupa ajak juga anggota keluargamu, ya!

Nah, kali ini kami berikan rekomendasi tempat wisata bersejarah yang bisa kamu kunjungi. Ini dia rekomendasinya, mengutip siaran tertulis dari Pegipegi.

1. Istana Gebang, Blitar

Istana Gebang (PegiPegi)
Istana Gebang (PegiPegi)

Kota Blitar dan Soekarno tak dapat dipisahkan. Rumah yang terletak di Jalan Sultan Agung No. 69, Kota Blitar ini menjadi tempat sang Proklamator menghabiskan masa kecilnya. Rumah ini sebenarnya merupakan kediaman suami kakak kandung Soekarno, Sukarmini, yang bernama Poegoeh Wardoyo. Kedua orang tua Soekarno pun tinggal di tempat ini.

Saat tiba di kawasan ini, kamu akan melihat patung Bung Karno berdiri tegak di depan rumah. Selanjutnya, kamu disambut oleh bangunan tua dengan ciri khas perumahan masa lalu dengan aksen Belanda yang cukup kental di setiap sudutnya. Hal itu dikarenakan rumah ini sebelumnya dimiliki oleh seorang pegawai kereta api berkebangsaan Belanda bernama CH. Porteir.

Ketika berada di dalam, kamu akan merasakan nuansa khas zaman dulu. Nyaris setiap sudut ruangan rumah ini masih dilengkapi perabotan antik nan cantik, dari ruang tamu dengan kursi-kursi kayu anyaman sampai kamar tidur tamu yang tertata. Kamu bahkan bisa melihat kamar Soekarno yang masih tertata rapi dengan sprei putih dan tudung kamar tidur, lho.

2. Rumah Pengasingan Bung Karno, Ende

Rumah Pengasingan Bung Karno (PegiPegi)
Rumah Pengasingan Bung Karno (PegiPegi)

Buat kamu yang tertarik berlibur ke Pulau Flores, jangan lupa mampir ke rumah pengasingan Soekarno di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Di tempat inilah, Soekarno bersama keluarganya sempat diasingkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Rumah pengasingan ini jugalah yang mendorong Soekarno bangkit melawan pengawasan Belanda. Selama di pengasingan, ia gemar berkunjung ke kampung-kampung di Ende dan menyapa warga. Bung Karno juga merenungkan Pancasila yang saat ini menjadi dasar kehidupan bernegara masyarakat Indonesia.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Wisata Jepara, Cocok untuk Healing

Kini, rumah tersebut menjadi salah satu situs sejarah penting negeri ini. Tak jauh dari sana, kamu bisa mampir ke Taman Perenungan Bung Karno di Kelurahan Rukun Lima. Di sana ada Patung Bung Karno duduk merenung di bawah pohon sukun bercabang lima sembari menatap laut.

Setelah dari sana, jangan lupa mampir menikmati keindahan Danau Kelimutu yang terletak tak jauh dari rumah pengasingan tersebut, ya.

3. Lobang Jepang, Bukittinggi

Lobang Jepang (PegiPegi)
Lobang Jepang (PegiPegi)

Lobang Jepang merupakan sebuah terowongan yang dibuat sedalam 60 meter di bawah Kota Bukittinggi, Sumatra Barat. Lokasinya pun tak terlalu jauh jika berjalan kaki dari Jam Gadang, hanya 15 menit. Sesampainya di sana, kamu bisa memanfaatkan jasa pemandu dengan biaya sekitar Rp60.000 untuk menemani sekaligus menceritakan tentang sejarah Lobang Jepang.

Kawasan yang pernah dianggap sebagai lubang terpanjang di Asia ini menyimpan catatan sejarah kelam pada masa penjajahan Jepang. Atas instruksi Letjen Moritake Tanabe, Panglima Divisi ke-25 Angkatan Darat Balatentara Jepang, lubang ini dibangun untuk perlindungan pasukan Jepang pada tahun 1944 oleh para pekerja paksa yang berasal dari luar Bukittinggi, seperti Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

Lubang ini memiliki 21 lorong cabang yang pernah difungsikan sebagai barak tentara, ruang sidang, kamar komando, pintu penyergapan, pintu pelarian hingga tempat pembantaian. Dari sekitar 6 kilometer, hanya 1,5 kilometer saja yang saat ini dibuka untuk kebutuhan wisata masyarakat umum dan sisanya ditutup oleh pemerintah.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI