Pahlawan berdarah Minang ini mendirikan Persatoean Moeslim Indonesia atau PERMI di Bukittinggi setelah meraih karir politiknya. Di organisasi ini ia memberikan semangat kepada wanita untuk berjuang dan terus belajar agar tak diremehkan. Ia juga menyuarakan bahwa wanita juga bisa melawan Belanda.
4. Menjadi sosok berani dan kritis membuatnya disebut sebagai Singa Betina
Tulisan-tulisan Rasuna Said yang tajam terhadap pemerintah Hindia Belanda membuat julukan ini disematkan kepadanya. Tak jarang di tengah pidatonya, Rasuna bahkan dipaksa berhenti dan diturunkan dari podium oleh pemerintah kolonial Belanda.
5. Hingga maut menjemput, sosoknya terus mengabdi kepada Indonesia
Meski sempat masuk penjara, Rasunda Said tetap tak gentar menyuarakan kritikannya kepada Belanda. Ia tetap berjuang untuk kebebasan negeri serta membela hak perempuan agar tak tertindas.
Setelah Indonesia merdeka, ia menjadi anggota DPR Republik Indonesia Serikat (RIS). Setelah itu ia juga diangkat menjadi Dewan Pertimbangan Agung hingga akhir hayatnya.
Atas jasanya kepada negeri dan tak lelah memperjuangkan kesetaraan hak perempuan, Rasuna Said pun diangkat menjadi pahlawan nasional pada tahun 1974.