Infografis
“Lah kirain udah blunder ga bakalan dilanjut, ternyata masih. Oke jadi makin yakin buat ga akan pernah beli lagi produk @esteh_indonesia,” imbuh warganet.
“Gimana ya aku liat tweet masnya kemarin juga emang terlalu kasar bahasanya, protes ya protes aja gitu lho gausa pake bahasa kasar,” tambah salah satu warganet.
“@esteh_indonesia kata gua mending u belajar ke indihome ama first media. Dah jutaan umpatan dan cacian tapi nda pernah pake somasi,” ujar warganet.
Nagita Slavina Dicolek
Dalam perdebatan ini, nama aktris ternama dan sosialitas Nagita Slavina banyak dicolek oleh warganet.
Seperti diketahui, Nagita Slavina ditunjuk oleh CEO untuk brand Esteh Indonesia. Mengingat Nagita Slavina menjadi salah satu aktris terkenal di Indonesia, adanya kasus ini menjadikan warganet menyeret namanya.
“Abis ini Nagita Slavina bagi-bagi Esteh terus Gandhoyy dijadiin maskot Esteh,” tulis seorang warganet.
"Pernah pesen @esteh_indonesia yang chizu avocado rasanya biasa aja dan teksturnya kayak muntahan bayi. Mending kalian berbenah soal produk dan pelayanan, daripada ribet gimmick angkat Nagita jadi CEO baru waktu kasus kasir ngamuk, dan sekarang sampai somasi costumer," imbuh sebuah akun.
"Nagita harus review nih kinerja tim legalnya @esteh_indonesia. Orangnya lagi balik ke Indonesia kayaknya ya," tambah sebuah akun.
Baca Juga: Kadar Gula Esteh Indonesia Jadi Pertanyaan Warganet, Rupanya Segini Batas 'Aman' dari Kemenkes
Temuan Warganet Belum Daftar Merek
Di tengah perbincangan hangatnya, ada salah satu warganet yang menyebut bahwa Esteh Indonesia belum terdaftar merek.
Salah satu akun mengunggah cuitan berupa tangkapan layar hasil penelusurannya yang membuktikan bahwa merek minuman tersebut belum terdaftar.
Tidak hanya itu, akun tersebut juga menjelaskan bahwa merek Esteh Indonesia merupakan kata umum yang menurut Undang-Undang, merek tersebut seharusnya tidak boleh terdaftar.
“Hoi es teh, gw cek di data merek kalian belum terdaftar lucu juga kelakuannya overclaim. Lagipula merek kalian menggunakan kata umum yang menurut UU merek yang seharusnya tidak boleh terdaftar, baik-baik aja ada gugatan pembatalan masuk,” tulis akun Twitter tersebut.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
