Berikut rangkaian prosedur visum yang biasanya dilakukan:
1. Kondisi kesehatan secara umum
Pemeriksaan kondisi kesehatan secara umum tentu dilakukan saat tiba di layanan penyedia kesehatan. Misalnya, apakah korban datang dalam keadaan sadar, tetapi tampak kebingungan, panik, atau gelisah.
Bila korban memerlukan pertolongan darurat akibat luka berat atau kondisi mental yang tak terkendali, petugas wajib memberikan pertolongan. Hal itu dilakukan sebelum melanjutkan visum agar proses pemeriksaan berjalan lancar.
2. Pemeriksaan fisik
Setelah itu, visum akan berlanjut dengan menjalani pemeriksaan fisik menyeluruh, seperti, tekanan darah, denyut nadi, bukti tindak kekerasan, penularan infeksi penyakit kelamin, hingga luka yang tampak pada bagian luar tubuh.
Pada pemeriksaan ini biasanya korban ditanya kronologis kejadian agar petugas medis dapat memfokuskan pemeriksaan sesuai dengan kesaksian korban.

3. Pemeriksaan internal
Bila diperlukan, dokter mungkin akan memeriksa luka bagian dalam. Hal ini biasanya dicurigai bila ada cedera pada bagian dalam, patah tulang, atau kehamilan. Jenis pemeriksaan yang dilakukan bisa meliputi rontgen atau USG.
Baca Juga: Lesti Kejora Dikabarkan Alami KDRT dari Rizky Billar, Warganet: Jangan Dibuat Bercanda
4. Analisis forensik