Suara.com - Dalam beberapa tahun belakangan, kedai kopi atau coffee shop makin banyak bermunculan. Meningkatnya minat masyarakat terutama millenials pada minuman kopi hingga menjadi gaya hidup, membuat bisnis coffee shop menjadi hal yang menjanjikan.
Melihat potensi tersebut, seorang pengusaha bernama Ahadin Syarifudin Fahmi Adimara atau yang akrab disapa Fahmi Adimara resmi membuka INDISCHE 1931 Coffee & Roastery pada tahun 2020.
INDISCHE 1931 Coffee & Roastery sendiri sebenarnya telah direncanakan sejak tahun 2015, dan berhasil diwujudkan saat pandemi di tahun 2020.
Fahmi Adimara sendiri awalnya merupakan seorang contet creator yang gemar 'Nongkrong' sehingga sering berinteraksi dan berbincang dengan orang banyak.

"Awalnya kita yang berprofesi sebagai content creator yang banyak ketemu orang dan suka nongkrong. Nah dari obrolan nongkrong ini ketemu sama temen lama yang punya pengalaman di industri kopi, akhirnya setelah perhitungan cukup matang dan hampir gagal karena pandemi, kami putuskan untuk memulai bisnis kopi INDISCHE 1931 ini," ungkap Fahmi Adimara, CEO & Founder INDISCHE 1931 Coffee & Roastery.
Menurut Fahmi, bisnis kopi bisa berkembang seperti saat ini adalah berkat kolaborasi dan support komunitas, serta dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Karenanya, selain menjadi tempat ngopi yang nyaman, Fahmi juga membuat INDISCHE 1931 Coffee & Roastery sebagai tempat untuk menghubungkan para content creator lokal agar lebih terkoneksi satu sama lain sehingga lebih semangat dalam berkarya.
Dalam kesempatan menjadi salah satu speaker di Indonesia Millenials Summit 2022 di Jakarta, Fahmi membagikan pengalamannya memulai bisnis hingga menjadi pemenang Dare To Be The Next Superpreneur Season 1
Selain dengan kolaborasi, menurut Fahmi untuk memajukan bisnis makin berkembang adalah dengan mengikuti kompetisi dan inkubasi bisnis.
Baca Juga: Pesan Kopi Pas Nongkrong di Angkringan, Minuman yang Datang Justru Bikin Pria Ini Ketar-ketir
"Dengan mengikuti 2 program tersebut, minimal kita akan tau letak kurang sistem bisnis kita sehingga bisa dievaluasi dan bisa dikembangkan lebih baik lagi," tutur Fahmi Adimara.