Belajar dari Tragedi Itaewon, Ini 10 Tips Hindari "Crowd Quake" yang Mematikan Saat Ada Kerumunan

Kamis, 03 November 2022 | 11:45 WIB
Belajar dari Tragedi Itaewon, Ini 10 Tips Hindari "Crowd Quake" yang Mematikan Saat Ada Kerumunan
Seorang pria menuangkan segelas minuman beralkohol sebagai penghormatan kepada para korban dalam tragedi Itaewon di luar stasiun kereta bawah tanah Itaewon, Seoul, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022). [Anthony WALLACE / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebelum pergi ke acara dengan kerumunan orang, lihat peta dan perhatikan pintu keluar dan rute pelarian potensial lainnya. Dalam keramaian, orang cenderung bergegas ke pintu keluar yang sama daripada menggunakan area keluar yang tersedia. Tempatkan diri Anda di lokasi yang paling dekat dengan jalan keluar atau rute pelarian.

Juga, perhatikan kemungkinan titik macet seperti gang sempit atau jalan buntu. Pikirkan skenario yang mungkin terjadi, bagaimana jika kerumunan tidak terkendali? Bagaimana jika barikade runtuh atau terjadi penembakan?

4. Hindari Tembok dan Penghalang Lainnya

Bersandar pada dinding atau penghalang memberikan lebih sedikit peluang untuk menjauh dari potensi lepas dari orang banyak. Korban pertama dalam "crowd-quake" biasanya adalah mereka yang berada di dekat tembok atau pagar.

5. Buka Mata Anda Terhadap Perubahan Kepadatan dan Pergerakan Kerumunan

Ukuran kepadatan kerumunan yang aman adalah empat orang per meter persegi. Ini adalah saat ada cukup ruang untuk bergerak tanpa kontak fisik dengan orang-orang di sekitar Anda.

Lebih dari itu akan menciptakan potensi kepadatan massa yang dapat menyebabkan "crowd-quake". Cobalah untuk pindah ke area yang lebih aman di dekat pintu keluar atau di belakang kerumunan setelah kepadatan kerumunan lebih dari empat orang per meter persegi.

Martyn Amos, pakar kerumunan dan profesor ilmu komputer dan informasi di Universitas Northumbria, menjelaskan cara mencatat ketika kerumunan menjadi berbahaya.

"Segera setelah Anda merasa kehilangan otonomi, itulah kuncinya. Saat itulah Anda mulai masuk dalam situasi di mana gerakan Anda bukan milik Anda sendiri, dan Anda berada di bawah pengaruh fisika. Ini menjadi tantangan bagi Anda untuk bergerak secara mandiri. Jika Anda bisa, singkirkan diri Anda sendiri. Buka mata Anda dan cari rute pelarian yang paling jelas," kata dia.

Baca Juga: Seorang Polisi Menjelaskan Kenapa Dirinya tidak Membawa Toa Saat Mengatur Kerumunan Massa di Tragedi Itaewon

Catatan: Berdasarkan rekaman video, ahli kerumunan memperkirakan bahwa ada delapan hingga sepuluh orang per meter persegi dalam tragedi Itaewon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI