Suara.com - Serial web Kupu Malam sukses mencuri perhatian. Laura, tokoh utamanya yang diperankan Michelle Ziudith pun menjadi salah satu yang ramai diperbincangkan di media sosial.
Laura sendiri merupakan perempuan yang mencari nafkah dengan cara melacur atau PSK (pekerja seks komersial). Ia memiliki pelanggan bernama Arief Dirgantara, lelaki paruh baya yang tak hanya tampan, tapi juga kaya raya, yang diperankan oleh Lukman Sardi.
Kupu Malam mungkin memiliki pesan moral yang ingin disampaikan kepada pemirsa. Sayangnya, kesannya tak semuanya positif.
Bahkan, warganet menyebut jika serial ini justru memunculkan bibit-bibit perempuan muda yang ingin menjadi 'Sugar Baby' sebagai jalan pintas untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Hal ini disampaikan oleh seorang warganet di Twitter @baisineha.
"Film (series) ini tuh jadi memunculkan bibit-bibit pemikiran menjadi lon** seperti ini lah contohnya," tulis warganet dengan akun @baisineha.
Di sama terlihat unggahan TikTok seorang perempuan yang ingin mencari sugar daddy seperti Arief Dirgantara. Banyak warganet yang setuju bahwa Kupu Malam bisa memunculkan ide bagi banyal perempuan muda yang ingin mendapatkan uang dengan cara instan dengan menjadi seperti Laura.
"Wkwk udah gue duga series ini buat banyak stigma cewek pengen kerja kayak si Laura, ngebayangin ketemu cowok kayak Arief Dirgantara yang ngasih Rp 500 juta. Padahal kalau real lifenya mana ada yang mau ngasih segitu, paling mentok Rp 500 ribu iya," komentar akun @ayaystark.
"Gegara tuh series, cewek-cewek MiChat (aplikasi) pada naikin harga, dan mau cowok yang kayak Pak Arief," tambah akun @Lee_160403.
Ya, fenomena sugar dating memang dirasa menarik bagi banyak perempuan muda, terutama mereka yang berjuang secara finansial. Hubungan jenis ini adalah praktik kencan transaksional yang biasanya dicirikan oleh orang yang lebih tua, lebih kaya yang disebut sugar daddy dan perempuan yang lebih muda yang membutuhkan bantuan keuangan dalam hubungan yang saling menguntungkan. Mereka adalah sugar baby.
Namun tahukah kamu jika hubungan jenis ini berbahaya?
![Michelle Ziudith dan Lukman Sardi di series Kupu Malam. [WeTV]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/12/20/65591-michelle-ziudith-dan-lukman-sardi-di-series-kupu-malam.jpg)
Kenyataannya adalah bahwa hubungan apa pun yang didasarkan pada pertukaran uang atau penyediaan materi untuk hubungan seksual menciptakan ketidakseimbangan yang berbahaya dan ini sama sekali bukan hubungan.
Sugaring, mirip seperti prostitusi, memangsa populasi yang rentan dan secara inheren mengembangkan sistem di mana tubuh dan martabat orang yang rentan dieksploitasi untuk memenuhi permintaan orang kaya dan berkuasa yang tak terpuaskan.
Sugar dating, tidak aman dan ini bukan sistem yang memberdayakan—ini secara inheren bersifat eksploitatif.
Selain itu, dilansir Psychology Today, Jessica Stebbins, terapis perkawinan dan keluarga yang berpengalaman dalam konseling perempuan menyebut dalam blognya bahwa banyak perempuan muda masuk ke dalam hubungan ini karena alasan yang sama dengan pelacur memasuki profesi mereka: uang.
"Dalam kasus ini, risikonya sangat mirip dengan prostitusi dan dapat dikatakan bahwa baik pelacur maupun sugar baby tidak akan keluar dari pengalaman tanpa luka emosional. Gadis-gadis ini mengungkapkan emosi dan masalah yang sama dengan gadis-gadis yang diberi label yang dilakukan pelacur: malu, bersalah,, [merasa] terbuka, rentan, "kotor", cemas, dan tertekan," ucapnya.