- Mengalami perasaan bersalah setelah melakukan perilaku tersebut
- Tidak bisa terangsang secara seksual tanpa melihat orang lain
- Tidak bisa menolak aktivitas voyeuristik, bahkan ketika itu merugikan kesehatan Anda
3. Bagaimana gangguan voyeurisme didiagnosis?
Gangguan voyeurisme membutuhkan diagnosis dari ahli kesehatan mental. Mereka akan mencari hal-hal tertentu sebelum membuat diagnosis, seperti:
- Memiliki keinginan berulang dan kuat untuk menonton orang — termasuk mereka yang telanjang, atau terlibat dalam perilaku seksual — tanpa persetujuan mereka
- Mengalami keinginan ini selama lebih dari enam bulan
- Merasa bahwa keinginan ini menghalangi kehidupan sosial atau profesional mereka
Namun, gangguan voyeurisme tidak didiagnosis pada anak-anak atau remaja. Rasa keingintahuan dan ketertarikan pada tubuh dan aktivitas seksual orang lain adalah bagian normal dari pertumbuhan.
Baca Juga: Ingin Silahturahim, Kok Ibu Ferry Irawan Bawa Wartawan ke Rumah Venna Melinda?
4. Apakah gangguan voyeurisme dapat diobati?
Seperti kebanyakan kondisi kesehatan mental lainnya, gangguan voyeurisme dapat diobati. Kuncinya adalah mengenali kapan Anda membutuhkan bantuan, yang mungkin sulit bagi orang dengan gangguan parafilik.
Orang tua, pasangan, teman, atau otoritas hukum mungkin menjadi orang pertama yang merekomendasikan pengobatan.
Seorang terapis dapat membantu seseorang dengan gangguan voyeurisme mendapatkan kembali kendali atas hidupnya dengan:
- Mengembangkan kontrol impuls
- Menemukan outlet baru untuk gairah dan rasa ingin tahu