2. Hanya Mampu Memprediksi Gempa Besar
Kelompok SSGEOS juga hanya berfokus pada gempa besar yakni di atas 6 magnitudo yang bisa diprediksi. Ini karena gempa sebesar inilah bisa terlihat saat benda langit berada di posisi tertentu di tata surya.
"Tampaknya ada korelasi antara gempa bumi yang lebih besar dari 6 magnitudo dan gelombang elektromagnetik (tarik menarik medan listrik) yang diperkuat Tata Surya," jelas situ tersebut lagi.
3. Memprediksi dari Gerakan Benda Langit
Sehingga alih-alih memprediksi gaya gravitasi bumi, para peneliti ini malah fokus menganalisis gelombang elektromagnetik atau gaya tarik menarik antara medan listrik dan medan magnet, dalam hal ini benda-benda langit di Tata Surya yang saling tarik menarik satu sama lain.
"Para peneliti di Taiwan memantau 144 gempa bumi di antara tahun 1997 dan 1999, dan mereka menemukan gempa berkekuatan 6 magnitudo atau lebih, kandungan elektron ionosfer berubah signifikan 1 hingga 6 hari sebelum gempa," papar situs SSGEOS.
Elektron ionosfer adalah atmosfer bumi atau yang memiliki ion dan elektron atau arus listrik lebih tinggi, dan kadarnya bisa dipengaruhi sinar matahari di siang hari atau pada malam hari saat tidak terpapar sinar matahari.