Suara.com - Benjolan di miss v atau vagina seringkali menjadi kekhawatiran bagi sebagian besar perempuan. Memang, benjolan di miss v kerap terjadi, terutama selama masa subur dan saat bertambah tua.
Benjolan di miss v bisa tidak berbahaya atau merupakan tanda dari suatu kondisi yang memerlukan perhatian medis. Lantas, mengapa ada benjolan di miss v?
Dilansir dari Healthline, berikut ini penyebab benjolan di miss v.

1. Kista vulva
Vulva kamu memiliki sejumlah kelenjar, termasuk kelenjar minyak, kelenjar Bartholin, dan kelenjar Skene. Kista dapat terbentuk jika kelenjar ini tersumbat. Ukuran kista bervariasi, namun kebanyakan terasa seperti benjolan kecil yang keras. Kista biasanya tidak menyakitkan kecuali jika terinfeksi.
Kista biasanya hilang tanpa pengobatan. Jika kista terinfeksi, dokter dapat mengeringkannya dan mungkin meresepkan antibiotik jika ada tanda-tanda infeksi.
2. Kista vagina
Ada beberapa jenis kista vagina. Kista vagina adalah benjolan keras di dinding vagina. Mereka biasanya seukuran kacang polong atau lebih kecil. Kista inklusi vagina adalah jenis kista vagina yang paling umum. Mereka terkadang terbentuk setelah melahirkan atau trauma pada vagina.
Kista vagina biasanya tidak menyakitkan. Mereka jarang memprihatinkan kecuali mereka menyebabkan ketidaknyamanan saat berhubungan seks. Kadang-kadang, kista vagina perlu dikeringkan atau diangkat melalui pembedahan.
Baca Juga: Tips Capai Orgasme bagi Wanita Berkali-kali, Khusus Pasangan Sah Suami Istri, ya!
3. Bintik Fordyce
Bintik Fordyce, atau kelenjar sebaceous, adalah benjolan kecil berwarna putih atau kuning-putih di dalam vulva kamu. Ini bisa jadi penyebab benjolan di miss v.
Bintik-bintik ini juga ditemukan di bibir dan pipi. Mereka biasanya pertama kali muncul selama masa pubertas, dan kamu cenderung mendapatkan lebih banyak seiring bertambahnya usia. Bintik Fordyce tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak berbahaya.
4. Varises
Benjolan di Miss v juga bisa terjadi karena varises. Seperti diketahui, varises adalah pembengkakan pembuluh darah yang dapat terjadi di sekitar vulva kamu. Itu terjadi sekitar 18 persen kehamilan atau dengan penuaan. Mereka muncul sebagai benjolan kebiruan atau pembuluh darah bengkak di sekitar labia minora dan majora. kamu mungkin tidak mengalami rasa sakit, tetapi terkadang terasa berat, menyebabkan gatal atau pendarahan.
Biasanya tidak diperlukan pengobatan bagi mereka yang sedang hamil, karena varises biasanya berkurang sekitar 6 minggu setelah melahirkan. Mereka sering terulang kembali dengan kehamilan berikutnya.