Tetapi para perempuan tidak terintimidasi dan melanjutkan protes mereka, yang membuat Czar turun tahta beberapa hari kemudian. Pemerintah sementara kemudian memberi perempuan di Rusia hak untuk memilih.
3. PBB secara resmi mengadopsi Hari Perempuan Internasional pada tahun 1975.
![Seorang massa yang tergabung dalam Perempuan Mahardhika membawa poster saat melakukan aksi memperingati Hari Perempuan Internasional di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta, Senin (8/3/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/original/2021/03/08/65664-aksi-hari-perempuan-internasional.jpg)
Pada tahun 1975, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merayakan Hari Perempuan Internasional pada tanggal 8 Maret untuk pertama kalinya. Sejak saat itu, PBB telah menjadi sponsor utama dari acara tahunan tersebut dan telah mendorong lebih banyak lagi negara di seluruh dunia untuk merayakan hari tersebut.
Tujuannya adalag untuk merayakan tindakan keberanian dan tekad dari perempuan yang telah memainkan peran luar biasa dalam sejarah negara dan komunitas di seluruh dunia.
4. Hari Perempuan Internasional adalah hari libur resmi di banyak negara.
Hari Perempuan Internasional adalah hari perayaan di seluruh dunia, dan hari libur resmi di banyak negara.
Afghanistan, Kuba, Vietnam, Uganda, Mongolia, Georgia, Laos, Kamboja, Armenia, Belarusia, Montenegro, Rusia, dan Ukraina hanyalah beberapa tempat di mana 8 Maret diakui sebagai hari libur resmi.
5. Hari Perempuan Internasional merupakan perayaan gabungan dengan Hari Ibu di beberapa tempat.
Dengan cara yang sama bahwa Hari Ibu berfungsi ganda sebagai semacam hari penghargaan perempuan, kedua hari libur tersebut digabungkan di beberapa negara, termasuk Serbia, Albania, Makedonia, dan Uzbekistan. Pada hari ini, anak-anak memberi ibu dan nenek mereka hadiah kecil dan tanda cinta dan penghargaan.
Baca Juga: Kampanye Digital, Mereduksi Maraknya Kekerasan di Hari Perempuan Internasional
6. Perayaan Hari Perempuan Internasional setiap tahunnya memiliki tema resmi.