Mandi Junub Setelah Azan Subuh saat di Bulan Ramadhan, Apakah Puasanya Sah?

M. Reza Sulaiman | Dini Afrianti Efendi
Mandi Junub Setelah Azan Subuh saat di Bulan Ramadhan, Apakah Puasanya Sah?
mandi junub setelah azan Subuh. (Olya Adamovich/Pixabay)

Saat di bulan Ramadhan suami istri hanya boleh melakukan hubungan seks setelah berbuka puasa dan sebelum sahur. Mandi junub setelah azan Subuh gimana?

Suara.com - Saat di bulan Ramadhan suami istri hanya boleh melakukan hubungan seks setelah berbuka puasa dan sebelum sahur. Lantas gimana jika baru mandi junub setelah azan subuh di bulan Ramadhan, apakah puasanya sah?

Hubungan seksual atau jimak di malam hari di bulan Ramadhan diwajibkan melakukan mandi junub sebelum berpuasa keesokan hari, sehingga ibadah puasa harus dijalankan dalam keadaan suci.

Mandi wajib atau mandi junub adalah proses membersihkan diri dari hadas besar. Hadas besar ini meliputi berjimak, keluar air mani karena mimpi basah, haid atau nifas dan meninggal dunia.

Mandi junub dilakukan dengan cara menuangkan air ke seluruh badan tanpa ada yang terlewat, dengan membaca niat mandi junub sebelum menyiram air tersebut.

Baca Juga: 5 Cara Istri Minta Hubungan Seks ke Suami, Jangan Malu-malu!

Ilustrasi sahur bareng keluarga. [Istimewa]
Ilustrasi sahur bareng keluarga. [Dok. Ilustrasi]

Sehingga suami istri yang baru melakukan hubungan intim sedang dalam kondisi junub, janabah atau berhadas besar agar bisa kembali suci dan bisa beribadah salat, mandi junub harus dilakukan.

Namun mengutip NU Online, Sabtu (25/3/2023) hadits riwayat Bukhari dan Muslim berdasarkan cerita istri Nabi, Siti Aisyah menyebutkan Rasulullah atau Nabi Muhammad SAW pernah terlewat tanpa sengaja, berpuasa dalam kondisi junub di pagi hari.

"Dari Aisyah RA dan Ummu Salamah RA, Nabi Muhammad SAW pernah berpagi hari dalam kondisi junub karena jimak, kemudian beliau mandi, dan terus berpuasa,” (HR Muttafaq Alaih.)

Dalam kondisi tersebut, hadist yang diriwayatkan Muslim menyebut Rasulullah tidak mengganti puasanya atau mengqadhanya. Sehingga puasa Rasulullah tetap sah dan tidak batal atau cacat sedikitpun.

Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki, dalam kitab Ibanatul Ahkam.

Baca Juga: Jarang Hubungan Seks Bikin Miss V Mengkerut Kayak Besi Berkarat, Dokter Boyke: Sering-seringlah Pakai dengan Suami!

Sehingga menunda mandi junub diperbolehkan hingga pagi hari, jika memang lupa atau terlewat. Tapi ia harus langsung mandi junub dan berpuasa hingga matahari tenggelam.

Tapi ini bukan jadi alasan umat islam mengabaikan perintah untuk mandi junub atau mandi wajib sebelum berpuasa. Tujuannya agar bisa menjalani ibadah puasa seharian dalam keadaan suci.