Karier Febri semakin menanjak saat dirinya lolos seleksi calon pegawai KPK. Di saat itulah, Febri makin lekat dengan penyelesaian-penyelesaian kasus korupsi, tepatnya saat dia ditugaskan di bagian Fungsional Direktorat Gratifikasi.
Pada 2016, Febri akhirnya diangkat sebagai Kepala Biro Humas KPK. Selama menjabat sebagai Kepala Biro Humas KPK, Febri juga sering ditunjuk sebagai Juru Bicara KPK.
Kariernya semakin melesat selama menjadi Kepala Biro Humas KPK. Namun sayang, setelah KPK dipimpin oleh Firli Bahuri, Febri merasa adanya perbedaan visi dan misi. Puncaknya ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari KPK pada September 2020.
Pasca mengundurkan diri dari KPK, Febri melanjutkan kariernya sebagai tim kuasa hukum dan pengacara. Lama tak terdengar kabarnya, nama Febri Diansyah mendadak menjadi sorotan pada 2022.
Bagaimana tidak, ia memutuskan bergabung sebagai tim kuasa hukum Ferdy Sambo dan Putri Chandrawathi dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Saat itu, Febri diminta secara khusus untuk mendampingi Putri Chandrawathi demi mendapatkan keadilan.
"Saya akan mendampingi perkara Bu Putri Candrawathi secara objektif," ungkap eks Kepala Biro Humas KPK ini kepada awak media pada Rabu, 28 September 2022 lalu.
Febri pun bergabung dengan tim kuasa hukum Sambo dan Putri bersama sang rekan, Rasamala Aritonang. Namun, kapasitas keduanya sebagai pengacara Sambo sempat ditentang oleh mantan ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (WP-KPK) Yudi Purnomo.
Menurut Yudi, posisi keduanya sebagai pengacara Sambo dianggap melukai etik sebagai mantan pegawai KPK. Terlebih lagi, Sambo dan Putri saat itu ditetapkan sebagai tersangka utama.
Namun, Febri tetap pada pendiriannya untuk memberikan pendampingan hukum terhadap Putri Chandrawathi. Sampai akhirnya hakim mengetuk palu dengan menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara kepada Putri Chandrawathi.
Baca Juga: Syahrul Yasin Limpo Beneran Hilang di Eropa? Sahroni: Kena Prostat
Kini, Febri kembali ditunjuk sebagai tim pengacara Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam kasus dugaan korupsi yang terjadi di Kementan RI.