1. Bakteri di Baju Bekas
Bakteri pada baju bekas tentu menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Terutama pada bagian kesehatan kulit. Beberapa hasil penelitian pun menyebut adanya beberapa bakteri hingga virus.
"Beberapa hasil penelitian menyebut sampel pakaian bekas mengandung jamur kapang atau khamir, bakteri staphylococcus aureus, bakteri escherichia coli dan virus," terang Lihabi dilansir dari laman resmi Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Bahayanya, bakteri-bakteri ini bisa menyebar dalam aktivitas sehari-hari. Karena tidak tau soal asal-asal sebelumnya siapa pemilik baju tersebut dan biasanya hal-hal ini sangat kurang disadari.
Selain itu juga ada virus, beberapa virus kerap ditemukan pada pakaian bekas. Salah satunya virus jenis HPV.
"Virus yang ditemukan pada pakaian bekas merupakan virus jenis HPV (Human Papilloma Virus) meski kutil merupakan tumor jinak namun harus tetap di waspadai karena virus ini menginfeksi kulit sehingga menimbulkan benjolan dan pertumbuhannya cepat," ungkap Lihabi seorang teknisi laboratirium patologi Klinik Universitas Muhammadiyah Surabaya.
2. Jamur yang Buruk Bagi Kesehatan
Selain bakteri dan virus, kerap ditemukan juga jamur. Biasanya jamur yang menempel pada baju ini jenis jamur kupang.
Jamur kupang ini tentu bisa dilihat dengan mata telanjang dan berada di permukaan baju. Jamur ini bahkan tidak bisa dihilangkan meski sudah dicuci. Akibat dari paparan jamur ini pun akan menyebabkan iritasi, gatal-gatal, hingga infeksi.
Baca Juga: PNM Tegaskan Tidak Mengeluarkan Produk Pinjaman Online, Apalagi Produk Ilegal
Jadi, masih ingin baju bekas ilegal ini dibagi-bagikan biar tidak mubadzir?