Head of Medical Department of Bayer Pharmaceutical, dr. Dewi Muliatin Santoso, mengatakan bahwa selain memastikan anak-anak mendapatkan perhatian penuh, perawatan, dan dukungan semasa awal-awal perkembangan, KB juga sangat penting bagi kesehatan secara menyeluruh.
"Dengan mengatur jarak kehamilan, para Ibu dapat mempersiapkan kesehatan si ibu, anak, dan keluarga semaksimal mungkin sehingga menciptakan suasana yang mendukung perkembangan optimal anak. Ini adalah pendekatan proaktif yang berkontribusi pada pembentukan keluarga yang sehat dan bahagia," terang dr. Dewi melalui artikel Bicara Kontrasepsi.
4. Mencegah Kematian Ibu Setelah Melahirkan
Di Indonesia pada 2015, tercatat sebanyak 305 ibu meninggal dalam masa nifas, yaitu periode 40 hingga 42 hari setelah melahirkan, pada setiap 100.000 kelahiran. Situs Universitas Gadjah Mada (UGM) menyebutkan, data itu menunjukan masih rendahnya dukungan pada ibu yang baru melahirkan.
Sedangkan angka ini bisa ditekan jika ibu mendapat dukungan yang tepat selama masa nifas tersebut. Salah satunya adalah dengan perencanaan jarak kehamilan menggunakan kontrasepsi yang tepat.
5. Kehamilan Bisa Diatur
Meski anak merupakan karunia ilahi, tapi program KB berarti memungkinkan pasangan suami istri bisa mengatur kehamilan sesuai keinginan dan kemampuan. Apalagi saat ini ada berbagai pilihan alat kontrasepsi yang bisa disesuaikan dengan cara konsultasi ke dokter.
Kontrasepsi hormonal seperti pil KB kombinasi (COC) merupakan salah satu kontrasepsi postpartum 99 persen efektif jika diminum sesuai aturan. Meski tidak berdampak negatif pada kesehatan ibu, namun perlu dicatat bahwa pil KB kombinasi dengan kandungan hormon estrogen dan progesteron dapat menghambat produksi air susu Ibu (ASI).
6. Bisa Cegah Hamil Sejak Masa Menyusui
Baca Juga: Selamat Hari Ibu, Maafkan 'Usaha' Diriku yang Belum Maksimal
Proses menyusui memang diakui ahli bisa jadi alat kontrasepsi alami, tapi di beberapa kasus peluang kehamilan bisa terjadi setelah nifas selesai lalu berhubungan seks.