Bahkan, dikabarkan jika pemahaman agama Abah Aos mampu melewati santri-santri senior lainnya di pondok pesantren.
Hingga akhirnya setelah delapan tahun mondok di pesantren Gegempalan, ia dikirim gurunya ke pesantren Cintawana Tasikmalaya asuhan KH. Isak Farid.
Selepas mondok, di usianya yang masih belia yakni 24 tahun, ia menikah dengan Hj. Rosliani dan kemudian mendirikan pondok pesantren Al-Ishlah.
Seiring berjalannya waktu, pondok pesantren Al-Ishlah semakin berkembang dan kemudian berganti nama menjadi pondok pesantren Sirnarasa.
Dari situ, Abah Aos semakin dikenal sehingga ia mendapat julukan baru, yaitu Pangersa Abah Aos.
Sejak mendirikan pondok pesantren, ia memiliki banyak santri dan jamaah yang setia hingga saat ini, salah satunya Eka Anugrah yang viral lantaran memberi 100 mobil untuk Timnas AMIN.
Tentu saja kepatuhan murid tak terlepas dari karomah Abah Aos yang banyak diceritakan oleh santri serta pengikutnya.
Lantas, apa karomah Abah Aos?
Salah satu cerita tentang karomah Abah Aos datang dari asisten pribadinya, Ustaz Lukman. yang bercerita, Abah Aos sangat pantang untuk terlambat datang di acara manaqiban. Bahkan, Abah Aos lebih memilih acara batal daripada terlambat.
Baca Juga: Profesi Mentereng Abah Aos, Pendukung AMIN Sebut Anies Baswedan sebagai Imam Mahdi
Pada suatu ketika, ketika akan menghadiri manaqiban di Jakarta, rombongan Abah Aos mengalami kemacetan yang parah.