Suara.com - Nama Wira Laga Bachtiar mencuat usai tas kasur yang didesainnya jadi viral karena dipakai Fuji. Diketahui, Fuji memakai tas kasur rancangan Wira Laga di acara BPG 4th Anniversary beberapa waktu lalu.
Bahkan Fuji memajang fotonya ketika dia memakai tas kasur di salah satu postingan akun Instagram miliknya. Wira Laga pun bersyukur karena mendapat endorse gratis tas kasur itu dari Fuji. Simak profil Wira Laga Bachtiar, desainer tas kasus yang viral dipakai Fuji berikut ini.
Profil Wira Laga Bachtiar

Wira Laga Bachtiar alias wiralagabae adalah pengusaha kelahiran Surabaya, Jawa Timur. Dia sempat viral usai menjadikan barang-barang bekas dari brand ternama menjadi baru dan bisa digunakan kembali.
Wira Laga dikenal sebagai pria yang mengawali kariernya di dunia sosial media sebagai TikToker. Dalam akun TikToknya, dia aktif membuat dan membagikan konten-konten menarik seputar fashion dan upcycle berbagai barang.
Wira memang sangat suka mendaur ulang atau meng-upcycle barang-barang bekas yang sudah rusak menjadi barang yang bisa bermanfaat kembali. Dia bahkan sering kali menggunakan barang-barang bekas dari brand terkenal seperti Dior, LV, Gucci, Balenciaga dan masih banyak lagi untuk diubah menjadi barang baru.
Setelah membuatnya, Wira juga memperjual belikan barang-barang yang sudah diupcycle itu. Bahkan dia juga melelang barang tersebut sehingga harganya bernilai jadi lebih tinggi.
Sebelum aktif bermedia sosial, Wira adalah pekerja di salah satu jaringan busanan ritel. Hampir semua waktunya dihabiskan untuk bekerja.
Namun saat pandemi tahun 2020 lalu, Wira memiliki banyak waktu di rumah. Dia lantas berinisiatif untuk mulai belajar menjahit, kebetulan keluarganya memang penjahit.
Padahal dari kecil, Wira membenci menjahit. Hal ini karena kondisi keuangan keluarganya yang tidak stabil, apalagi upah penjahit tidak menentu.
Baca Juga: Tangis Fuji Tumpah di Hadapan sang Ibu, Curhat Tak Suka Dibandingkan
Namun saat bekerja sebagai karyawan busana ritel, Wira melihat baju-baju yang dipasarkan dihargai ratusan hingga jutaan. Wira lalu mulai berpikir keluarganya bisa membuat pakaian serupa.