"Astaghfirullah. Luka Lebam di sekujur tubuh, ditambah ada luka seperti jeratan leher. Hidungnya juga terlihat patah. Tak kuasa menahan tangis. Ini sudah pasti bukan jatuh tapi dianiaya," ujar Mia.
Keluarga histeris dan meminta kejelasan kepada Fatihunada selaku pengasuh ponpes yang saat itu mengantar langsung ke rumah duka.
4. Banyak Luka Sundutan Rokok
Kakak korban menyebut ada selain lebam, ditemukan banyak luka sundutan rokok di tubuh adiknya. Sejumlah luka sundutan rokok juga terlihat di kaki korban. Jumlahnya lebih dari satu.
Termasuk satu luka dada BBM yang menurutnya seperti berlubang. Pihak keluarga pun kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Banyuwangi.
Kasatreskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Andrew Vega sedang mendalami kasus kematian santri asal Banyuwangi yang meninggal dunia di pondok pesantren Kediri ini.
“Jenazah masih dilakukan visum di RSUD Blambangan Banyuwangi. Hasilnya masih menunggu. Kasus tersebut seluruhnya ditangani oleh Polres Kediri,” ujar Vega.
Dalam penjelasannya, korban hanya dilakukan visum luar karena pihak keluarga menolak autopsi. Berdasarkan visum ini polisi pun membenarkan ada sejumlah luka pada jenazah korban.
5. Siapa Pelakunya?
Baca Juga: Pemandi Jenazah: Memandikan Misteri di Balik Kematian
Pihak kepolisian pun masih mendalami adanya kemungkinan tindak kekerasan dan penganiayaan yang dialami korban. Polresta Banyuwangi langsung berkoordinasi dengan Polres Kediri Kota untuk menyelesaikan kasus kematian santri ini.
“Perkembangannya kita sudah berkoordinasi dengan Polresta Banyuwangi, hasilnya kemarin (Minggu) kita tetapkan 4 tersangka. Mereka adalah sesama santri,” ujar Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo, Senin (26/2/2024) dikutip dari suarajatimpost.com.
Polres Kediri Kota menyebut ada kesalahpahaman antara para pelaku dengan korban yang menjadi motif para pelaku untuk melakukan tindak kekerasan dan penganiayaan.
Saat ditanya apakah para pelaku menggunakan alat dalam menganiaya, pihaknya masih melengkapi penyidikan.
"Masih dalam pemeriksaan ya terrkait apakah pakai alat atau tidak, dan kami masih mengumpulkan keterangan saksi untuk melengkapi penyelidikan," ujar AKBP Bramastyo.