Suara.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Negara (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ternyata punya rekam jejak sebagai sosok yang gemar mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi), terutama soal kebijakan Ibu Kota Negara (IKN).
Namun usai menjadi menteri di bawah kabinet sang Presiden, AHY tak lagi menunjukkan sikap kontra. Bahkan, AHY sempat melakukan kunjungan kerja ke IKN di Kalimantan Timur, Rabu (28/2/2024).
AHY dalam kesempatan tersebut bahkan menaruh pujian ke proyek IKN agar bisa menjadi pusat pemerintahan yang baru.
"Kunjungan perdana saya ke IKN ini begitu spesial. Hingga hari ini, @kem_atrbpn telah berupaya utk menyukseskan dgn mengerjakan pekerjaan rumah kami & terus berkoordinasi dgn berbagai stakeholders, utamanya OIKN. Mudah2an IKN bisa mnjd pusat pemerintahan yg tdk hanya maju namun jg berkembang," bunyi cuitan AHY, Kamis (29/2/2024).
Lantas, bagaimana sikap dan kritikan AHY ke Jokowi sebelum ia ditawari posisi menteri?
Sesalkan proyek IKN: Sebut ada upaya ingin nihilkan pemerintahan sebelumnya
Setahun lalu, AHY sempat melayangkan kritik terhadap percepatan proyek IKN yang baginya tak didasari oleh urgensi nyata.
Bahkan dalam keteragannya pada tahun 2023 kemarin, AHY menuding bahwa proyek IKN punya kecenderungan untuk menihilkan pemerintahan sebelum Jokowi.
"Kecuali, memang tabiatnya adalah menihilkan legacy pemimpin sebelumnya,” sindir AHY.
Baca Juga: Menapik Beras Naik, Jokowi Suruh Cek Pasar Cipinang: Saya Selalu Dapat Angka-angkanya
AHY juga menilai percepatan proyek IKN didasari oleh ketakutan pemerintah yang khawatir bahwa proyek itu diselesaikan oleh pihak lain.
“Ada ketakutan, ada kekhawatiran nanti kalau bukan saya, bukan kita, nanti diklaim oleh yang lainnya,” lanjut AHY.
Bikin pidato kritik Jokowi: Sebut sang presiden grusa-grusu
AHY di kesempatan lain juga pernah melayangkan pidato politik yang berisi kritiknya terhadap pemerintahan Jokowi.
Putra Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut juga menilai pemerintahan kini terlalu gegabah alias grusa-grusu.
"Kami cermati tata pemerintahan saat ini tidak berjalan dengan baik, banyak program pemerintah yang dilakukan (dengan) grasa-grusu, terburu-buru dan kurang perhitungan," bunyi pidato AHY, Selasa (14/3/2023) di Senayan, Jakarta Pusat.