Metode bernama Iqro itu diperkenalkan As'ad pada tahun 1983. Menurut laporan Gatra pada 1996, percobaan pertama dilakukan kepada anak-anak oleh tadarus Angkatan Muda Masjid dan Musholla (AMM) Yogyakarta.
Lambat laun, Iqro pun berkembang luas hingga ke TKA/TPA (Taman Kanak-Kanak Al-Quran/Taman Pendidikan Al-Quran) yang dibentuk AMM tahun 1988. Hasil uji coba itu, para murid lebih cepat membaca Al-Qur'an.
Keberhasilan tersebut membuat pemerintah melihat metode Iqro sebagai cara terbaik mengatasi buta aksara Al-Qur'an. Sejak saat itu, penggunaan metode Iqro semakin meluas, bahkan masih tetap berlaku hingga saat ini.
Adapun popularitasnya kian meningkat usai pemerintah menyebarluaskan Iqro dalam bentuk rekaman dan buku ke seluruh Indonesia. Metode ini bahkan terkenal di negara lain, seperti Singapura dan Malaysia.
Hasil keuntungan penjualan buku itu diketahui tidak masuk ke kantong pribadi As'ad, namun mengalir untuk kepentingan umat. Uang tersebut digunakan untuk membangun pusat pengajian serta sarana keagamaan lain.
Di sisi lain, As'ad tak bisa melihat lama kejayaan Iqro karena pada tahun 1996, ia meninggal dunia. Berkat karyanya itu, Menteri Agama Tarmizi Taher menyebut sosok As'ad Humam sebagai pahlawan dunia penyelamat Al-Qur'an.
Biodata K.H As'ad Humam
Nama: As'ad Humam
Tempat, Tanggal Lahir: Yogyakarta, 1933
Asal: Selokraman, Kotagede, Yogyakarta