Semasa menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina, Ibnu Sutowo kerap dilanda berbagai prahara.
Berbagai surat kabar yang beredar kala itu melaporkan bahwa Ibnu Sutowo menyimpan uang sebesar Rp90,48 miliar. Ia juga dituding merugikan negara sebesar 1.554.590 Dollar AS karena menjalin bisnis gelap dengan pihak Jepang.
Kakek mertua Dian Sastro ini akhirnya terpaksa mengundurkan diri dan meninggalkan PT Pertamina dengan utang yang membengkak dan mencapai 10,5 miliar Dollar Amerika.
Meski dikenal kontroversial, Soeharto mengangkat Ibnu Sutowo Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral).
Ibnu Sutowo sempat menjadi 'buron' setelah era Orde Baru berakhir, terutama pada era kepresidenan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Belum sempat menjawab dosa-dosanya, Ibnu Sutowo meninggal dunia pada 12 Januari 2001
Kontributor : Armand Ilham