Hal itu lantas mengurungkan niatnya untuk menebus tas itu, karena pajak yang harus dibayar nominalnya melebihi harga tasnya.
“Penasaran tas yang enggak gue tebus karena mahalan harga pajak daripada harga tasnya. Itu sudah dikirim balik belum ya ke pengirim,” tulis Enzy Storia di media sosial X, dikutip Sabtu (18/5/2024).
Warganet dukung Enzy
Kicauan Enzy tersebut lantas mendapatkan banyak respons dari para warganet. Beragam tanggapan dan komentar sontak bermunculan.
Tak sedikit warganet yang pada akhirnya ikut bercerita mengenai pengalamannya ketika berurusan dengan petugas bea dan cukai.
"Mini PC suamiku katanya dibalikin ke PO Box asal di Amerika juga enggak ada kabarnya. Dicek setiap hari, tetapi enggak ada notifikasi kalau barang dikembalikan," tulis warganet salah satu warganet.
Warganet lainnya juga menceritakan pengalamannya hampir dikenakan bea masuk atas koper yang ia bawa. Lucunya, koper tersebut adalah merek dalam negeri.
"Ada yang lebih aneh, saya pulang dari luar negeri kopernya kena bea cukai, padahal kopernya brand dan dibuat di Indonesia. Kocak, sampai dibongkar isi tasnya dan dilihat bahwa benar made in Indonesia. Pantang lihat barang mewah sedikit, langsung kena pajak," tulis warganet lainnya.
Kemenkeu respons keluhan Enzy
Baca Juga: Stafsus Sri Mulyani Kasih Update Kasus Tas Enzy Storia, Publik: No Viral No Kelar
Setelah bergulir sekian waktu, Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo akhirnya merespons cuitan Enzy Storia di X.