"Perkara urusan terjadi dangdut viral di mana-mana padahal itu baru di beberapa orang, tapi kami pun sebetulnya menyayangkan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Teguh mengatakan bahwa saat ia berada di kantor memang mendengar ajakan dari biduan memanggil penonton untuk menyawer.
“Karena yang saya dengar dari dalam kantor itu artis kedengaran memang memanggil bos anu ke depan nyawer dan sebagainya,” ungkapnya.
Teguh sekali lagi menegaskan bahwa pihak sekolah sama sekali tidak tahu menahu dengan acara organ tunggal yang merupakan insitiaf dari orang tua murid.
“Betul acaranya di dalam lingkungan sekolah, karena memang acara awalnya perpisahan dan kenaikan kelas. Setelah itu selesai, mungkin inisiatif dari panitia ibu-ibu khususnya orang tua ingin mengadakan seperti itu,”
“Saya pun tidak tahu sebetulnya mau ada hiburan seperti itu, karena saya punya jadwal sendiri, acara sendiri dan itu sudah saya laksanakan, ketika Dzuhur ya selesai,” tegasnya.
“Itu kan wewenang orang tua bukan saya yang menghentikan, memang betul adanya di sekolah tapi yang mengadakan itu orang tua. Sekolah hanya menggunakan waktu sampai jam 12. Artinya saya tidak tahu akan ada tambahan musik seperti itu,”