4. Memutus janur
Setelah memecah telur dan kendi, calon ayah akan memutus janur yang dililitkan ke ibu selama proses siraman. Ini menandakan sang ayah akan berada di sisi ibu saat bayinya dilahirkan. Ini juga menyimbolkan proses kelahiran berjalan lancar, ari-ari keluar dengan aman, bayi dan ibu juga dalam keadaan sehat setelah proses persalinan.
5. Brojolan dan memecahkan kelapa
Dalam tradisi mitoni harus disiapkan kelapa cengkir gading. Cengkir gading nanti akan digunakan untuk upacara brojolan dan memecahkan kelapa. Ibu akan menggunakan kain dan meluncurkan kelapa dari atas perutnya sampai jatuh ke tanah. Setelah itu, sang calon ayah akan memecahkan kelapa tersebut. Sebelumnya bagian permukaan kelapa akan digambar tokoh wayang Kamajaya dan Kamaratih. Jika yang terbelah saat adat memecahkan kelapa adalah Kamajaya, maka bayi yang akan lahir dipercaya bayi laki-laki.
6. Ganti busana
Selesai upacara brojolan dan memecahkan kelapa, si ibu akan ganti busana. Ibu akan memakai tujuh kain terdiri dari tujuh motif seperti yang dijelaskan di atas. Motif-motif tersebut menandakan tujuh kebaikan seperti kebahagiaan, kemuliaan, kesederhanaan, kesejahteraan, dan lain sebagainya akan diterima si anak selama hidupnya.
7. Jualan
Selanjutnya, si calon ibu dan ayah akan melakukan jualan jajan pasar, pisang raja, dan polowijo yang sudah disiapkan seperti tersebut di atas. Ini merupakan simbol bahwa ayah dan ibu akan mendukung anaknya sampai bisa mandiri. Orang-orang di sekitarnya yang membeli jualan mereka menyimbolkan si anak juga akan mendapatkan dukungan dari alam semesta.
8. Potong tumpeng dan doa bersama
Baca Juga: Penampakan Isi Souvenir Tasyakuran 7 Bulan Kehamilan Erina Gudono, Bentuknya Lucu
Acara mitoni atau upacara 7 bulanan ditutup dengan potong tumpeng dan doa bersama. Puncak acara ini sebagai simbol rasa syukur atas kelahiran bayi. Rasa syukur ini dinikmati bersama warga sekitar yang juga sebagai simbol permohonan bahwa si anak nantinya dapat hidup bersama dan menjadi bagian masyarakat yang berbudaya luhur.