“La sakniki mbasan ajeng kula tenani Pak De, kula malah khawatir modar disik. La kula iso keracunan. Sampun expired niki susune (Lah sekarang pas mau saya seriusi Pak De, saya khawatir nanti mati duluan karena keracunan. Sudah basi ini susunya),” ujar dia.
Dikritik PM Malaysia
Ucapan tak beradab Miftah rupanya sampai go international. Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim ikut memberikan kritik kepadanya. Ia menyebut bahwa Miftah menujukkan sikap angkuh dan sombong.
"Di Indonesia beberapa hari ini riuh rendah dalam media sosial, seorang kyai, gus, dalam dakwahnya menghina seorang penjual teh. Ada yang nonton ya? Saya, teman-teman di Indonesia ada yang kirim, dan jadi viral," ujar Anwar saat memberikan pidato dalam acara Majelis Warga Kementerian Keuangan bersama Perdana Menteri dan Menteri Keuangan secara daring di Kuala Lumpur, Kamis (5/12/2024).
"Ini satu contoh bahwa pengangkuhan, sombong, itu kadang-kadang bukan saja di kalangan orang-orang yang tak tahu agama, (melainkan juga) orang yang paham agama yang bicara tentang Islam, akidah, dan, salat dan sunat," lanjutnya.
Nangis saat mundur dari Utusan Khusus Presiden
Setelah menuai kecaman, Miftah Maulana memutuskan untuk mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Hal ini dilakukan usai merenung secara mendalam.
"Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," ucap Miftah, dikutip Jumat (6/12/2024).
Dalam menyampaikan pengunduran dirinya itu, Miftah mengatakannya dengan isak tangis. Ia kemudian menjelaskan bahwa alasannya terharu karena gagal memenuhi kepercayaan yang diberikan Prabowo.
Baca Juga: Coba Berguyon Usai Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden, Chef Arnold Malah Diledek
"Yang membuat saya terharu bukan kehilangan jabatan. Kepercayaan Pak Prabowo kepada saya sangat besar yang notabenenya saya berlatar belakang anak jalanan, yang bergaul dengan dunia premanisme, lokalisasi dan klub malam bahkan," ungkap Miftah.
“Yang membuat saya terharu adalah betapa besarnya hati dan jiwa beliau memberikan kesempatan kepada saya. Dan yang membuat saya meneteskan air mata adalah saya belum bisa menjadi apa yang menjadi ekspektasinya Bapak Prabowo,” lanjut Miftah.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti