Perut yang terlalu penuh (alias perut kembung) akibat makan berlebihan, gas, atau sembelit dapat meregangkan diafragma dan menyebabkan cegukan yang menyakitkan. Cegukan sering kali disertai kembung, pembengkakan yang terlihat, dan mual sesekali.
Jika gejala memburuk, bertahan selama lebih dari beberapa hari, atau disertai demam, muntah, atau darah dalam tinja, inilah saatnya untuk memeriksakan diri ke dokter.
6. Infeksi Paru-Paru
Dalam kasus yang lebih serius, pneumonia dan infeksi paru-paru lainnya seperti bronkitis atau fibrosis kistik dapat menyebabkan peradangan pada jaringan di sekitar diafragma dan paru-paru, yang menyebabkan cegukan yang menyakitkan.
Gejala lainnya termasuk batuk berdahak, demam, menggigil, sesak napas, dan nyeri dada. Bergantung pada kasusnya, obat batuk, antibiotik, dan/atau penurun demam mungkin diresepkan, menurut Mayo Clinic.
7. Gangguan Neurologis
Gangguan dan kondisi neurologis tertentu seperti stroke, multiple sclerosis atau cedera otak traumatis dapat mengganggu jalur saraf yang mengendalikan diafragma, yang menyebabkan cegukan kronis atau menyakitkan.
Pengobatan gangguan neurologis bervariasi tergantung pada kondisi dan tingkat keparahannya, jadi bicarakan dengan dokter tentang pengobatan dan kemungkinan pengobatan untuk mengelola gejala.