Infografis
- UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia yang menghadapi tantangan manajemen, pendanaan, dan akses pasar.
- Meningkatkan profesionalisme dan keberlanjutan bisnis menjadi kunci agar UMKM tidak hanya sekadar bertahan, tetapi juga mampu bersaing di pasar yang semakin dinamis dan kompleks.
- Dengan pendampingan dari asosiasi, UMKM bisa mengelola bisnisnya lebih profesional, memperluas jaringan, dan meningkatkan kapasitas manajemen
Suara.com - Di tengah geliat ekonomi kreatif dan bisnis kecil di Indonesia, UMKM terus menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional. Ribuan usaha mikro, kecil, dan menengah menghadapi tantangan untuk bertahan sekaligus berkembang, mulai dari manajemen internal, pendanaan, hingga akses pasar yang lebih luas. Meningkatkan profesionalisme dan keberlanjutan bisnis menjadi kunci agar UMKM tidak hanya sekadar bertahan, tetapi juga mampu bersaing di pasar yang semakin dinamis dan kompleks.
Menjawab kebutuhan ini, hadirnya wadah kolaborasi bagi pelaku industri kemitraan menjadi semakin penting. Salah satunya adalah APKELINDO, asosiasi yang dibentuk untuk memfasilitasi penguatan ekosistem kemitraan nasional dan membimbing UMKM agar lebih profesional dalam menjalankan bisnisnya. Melalui APKELINDO, para pelaku usaha memperoleh akses ke berbagai sumber daya, pendampingan, dan jaringan yang dapat mendukung pertumbuhan usaha secara berkelanjutan.
Ketua Umum APKELINDO, Muhtar Ismanto, menekankan bahwa keberadaan asosiasi ini bukan sekadar forum berkumpul, tetapi juga sarana untuk membangun fondasi usaha yang kuat.
“Kami melihat industri kemitraan tumbuh cepat, namun belum sepenuhnya didukung sistem yang sehat. Melalui APKELINDO, UMKM bisa mengelola bisnisnya lebih profesional, memperluas jaringan, dan meningkatkan kapasitas manajemen,” ujar Muhtar.
Selain itu, anggota APKELINDO juga mendapat pendampingan langsung dari pengusaha senior yang berpengalaman, mencakup strategi pengembangan usaha, pengelolaan kemitraan, serta mitigasi risiko bisnis. Akses bantuan hukum dan perpajakan juga menjadi salah satu fasilitas penting bagi UMKM agar kegiatan usaha berjalan aman dan terstruktur.
Venjii Hernando, Dewan Pembina APKELINDO, menambahkan, “Manfaat keanggotaan harus nyata dan berdampak langsung bagi UMKM. Melalui pendekatan ini, usaha kecil dapat naik kelas, memperkuat kepercayaan dengan mitra, dan membangun reputasi profesional di pasar.”
Selain mendukung pertumbuhan internal, APKELINDO juga berperan dalam menata sistem kemitraan nasional dengan standar praktik terbaik. Upaya ini penting untuk menciptakan hubungan yang adil antara pemilik merek dan mitra, sekaligus mendorong UMKM agar lebih berorientasi jangka panjang.
Ke depan, asosiasi ini berfokus pada penguatan internal, perluasan jaringan, serta kolaborasi strategis dengan berbagai pihak. Dengan pendekatan profesional, transparan, dan berkelanjutan, APKELINDO berharap bisa menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung UMKM Indonesia berkembang lebih profesional dan siap menghadapi tantangan ekonomi masa kini.
Baca Juga: Diskon Rame Rame ShopeeFood, Pertumbuhan Penjualan UMKM Capai Lebih dari 3,5x Lipat pada 2025
