Damar lulus dengan memuaskan dan akhirnya magang di Leibstadt Nuclear Power Plant pada tahun 2011. Damar bekerja sebagai analis keamanan atau safety analyst di salah satu pembangkit listrik bertenaga nuklir terbesar di Swiss itu.
Tak butuh waktu lebih dari setahun, Damar melanjutkan program magang ke Paul Scherrer Institut (PSI) selama empat bulan sebagai analis.
Putra Dono ini akhirnya memperoleh pekerjaan tetap sebagai peneliti di Laboratory for Reactor Physics and System Behaviour di kampusnya. Lima tahun berangsur, Damar lalu pindah kerja ke ETH Zürich sebagai Postdoctoral Researcher.
Ditilik dari Linkedin, putra Dono kini bekerja sebagai peneliti di Helmholtz-Zentrum Dresden-Rossendorf (HZDR), salah satu pusat studi teknologi ternama di Jerman.
Kinerja Damar dalam bidang nulir pun tak diragukan. Ia sempat mendapat Best Paper Award dan Best Student Paper Award dari beberapa komunitas peneliti seperti Paul Scherrer Institut / NuklearForum Schweiz (2014), Japanese Nuclear Society (2014) serta American Nuclear Society (2015).
Damar PU ini telah menjadi seorang ayah usai menikah dengan istrinya, Fauzia. Anak-anak Damar mewarisi kecerdasan sang ayah. Putra sulung Damar, Andika Aria Sena menyelesaikan kuliahnya di Universitas Indonesia (UI) bersama sang adik, Satrio Sarwo Trengginas.
Kontributor : Armand Ilham