Damar Wicaksono Anak Kedua Dono Warkop Jadi Ahli Nuklir di Jerman, Publik: Tetaplah di Luar Negeri

Minggu, 02 Februari 2025 | 21:50 WIB
Damar Wicaksono Anak Kedua Dono Warkop Jadi Ahli Nuklir di Jerman, Publik: Tetaplah di Luar Negeri
Damar Wicaksono anak mendiang Dono Warkop (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sosok anak kedua mendiang Wahyu Sardono, atau yang akrab disapa Dono Warkop, mendadak jadi perbincangan publik usai sebuah utas dari akun X @Boediantar4 viral.

Anak kedua itu bernama Damar Canggih Wicaksono. Ia merupakan seorang ahli nuklir yang dahulu pernah mengenyam pendidikan di Swiss.

Potret almarhum Dono Warkop DKI. (Instagram/ videowarkopdki)
Potret almarhum Dono Warkop DKI. (Instagram/ videowarkopdki)

"Inilah sosok Damar Canggih Wicaksono. Adalah anak kedua dari mendiang pelawak Dono Warkop yang saat ini anaknya berprofesi sebagai ahli nuklir," tulis pemilik akun @Boediantar4.

Pemilik akun tersebut melanjutkan, "Damar menyelesaikan pendidikan S3 di bidang nuklir di Swiss dan sekarang bekerja di perusahaan luar negeri di Swiss."

Akun @Boediantar4 pun menyertakan foto masa muda Damar, yang mana sangat mirip dengan mendiang Dono Warkop.

Kolom komentar cuitan di atas pun ramai dengan berbagai pertanyaan dari warganet. Salah satunya tentang latar belakang pendidikan Damar.

Setelah ditelusuri, rupanya Damar lulus dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan jurusan Teknik Nuklir pada 2009 silam. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)-nya pun hampir sempurna, yakni 3,92 dari 4.

Lalu, Damar melanjutkan jenjang S2 di dua kampus dengan jurusan sama, yakni di The École Polytechnique Fédérale de Lausanne (EPFL) sekaligus ETH Zurich. Keduanya di Swiss.

Sementara untuk jenjang S3, Damar tetap berada di EPLF dan lulus dengan gelar Doctor of Philosopy (Ph.D.) di bidang fisika pada 2018 lalu.

Baca Juga: Di Depan Feni Rose, Selfi Nafilah Menangis Kisahkan Hijrahnya

Kini, Damar bekerja sebagai peneliti di laboratorium Helmholtz-Zentrum Dresden-Rossendorf (HZDR) di Jerman.

Mengetahui riwayat dan kepintaran Damar, warganet justru menyarankan untuk tidak pulang ke Indonesia.

"Mantap sekali. Saran saya, nggak usah pulang dulu ke Indonesia. Karena orang-orang seperti anda ini nggak bakalan dipakai, silakan berkarir di sana bagus-bagus," kata seorang warganet.

"Tetaplah di luar negeri. Di sana orang pintar ada harganya, dibayar mahal dan layak. Di sini orang pintar dipaksa jadi bodoh dan jahat kalo nggak mau dibuang," kata warganet lain.

"Kalau aku sepintar beliau, dan dihargai oleh pemerintah sana, aku sih ga akan pernah mau kalau disuruh kembali ke Indonesia. Soalnya pemerintah sini ga butuh orang cerdas, butuhnya orang yg pandai menjilat," sindir warganet lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI