Kemudian, korban melaporkan diri ke polisi karena mengira Reynhard telah mati. Polisi pun datang dan membawa Reynhard ke rumah sakit, sementara sang remaja dimintai keterangan di kantor polisi Manchester.
Dari pemeriksaan itulah, polisi menyadari ada yang salah dari penangkapan remaja tersebut. Petugas kemudian bergegas ke rumah sakit tempat Reynhard Sinaga dirawat.
Di kasur rumah sakit itu, Reynhard sempat membantah perintah polisi. Ia sempat memberikan kata sandi ponsel yang salah, hingga kemudian petugas berhasil membuatnya memberikan password itu.
Ketika dibuka, isi ponsel Reynhard Sinaga bak neraka. Ia menyimpan video para korbannya yang telah diperkosa dalam keadaan tertidur. Petugas juga menemukan lebih banyak rekaman pemerkosaan di ponsel Reynhard yang lainnya. Total korbannya mencapai 159.
Pada Juni 2020, Pengadilan Manchester menyatakan Reynhard Sinaga bersalah. Ia menjalani 4 kali persidangan dalam kurun waktu 18 bulan.
Pada tahun 2021, foto Reynhard Sinaga dengan wajah babak belur dirilis Kepolisian Inggris, Greater Manchester Police (GMP).
Foto penangkapan Reynhard Sinaga pada 2017 atas kasus pemerkosaan. BBC melaporkan, pemukulan itu dilakukan si korban saat mendapat perlakuan tak senonoh dari pria kelahiran Jambi ini.
Pada Juli 2024 lalu, Daily Mail melaporkan bahwa Reynhard diserang oleh sesama tahanan di penjara HMP Wakefield, Yorkshire, Inggris, pada Juli 2024 lalu.
Menurut seorang sumber, Reynhard Sinaga bersikap arogan sehingga semua orang di penjara membencinya. Dia juga menjadi target di penjara karena kejahatan bejatnya.
Baca Juga: Polda Metro Periksa 10 Saksi Kasus Penggelapan Mobil Mewah Milik Tersangka Pembunuhan
"Dia nyaris menderita luka-luka yang sangat serius. Dia dalam bahaya," ungkap sumber tersebut.