Profil Danantara: Apa Makna, Visi dan Misi SWF Ala Indonesia Ini?

Ruth Meliana Suara.Com
Selasa, 25 Februari 2025 | 11:57 WIB
Profil Danantara: Apa Makna, Visi dan Misi SWF Ala Indonesia Ini?
Ilustrasi Gedung Danantara (Suara.com/Achmad Fauzi).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
  1. Mengelola kekayaan negara secara profesional, transparan, dan berkelanjutan sesuai dengan prinsip good governance untuk mendorong kesejahteraan rakyat, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945 dan misi Asta Cita.
  2. Mengoptimalkan dan mengelola aset BUMN untuk menciptakan nilai tambah ekonomi yang signifikan.
  3. Menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi nasional melalui investasi strategis di sektor prioritas yang mendorong daya saing global.
  4. Menarik dan mengakselerasi investasi domestik maupun internasional dengan membangun kemitraan strategis guna mendukung pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
  5. Membangun institusi Sovereign Wealth Fund yang mandiri dan unggul, dengan tata kelola keuangan yang sehat serta berorientasi pada keberlanjutan jangka panjang.

Secara garis besar, misi Danantara adalah mengelola dan mengembangkan investasi yang ada di Indonesia. Contohnya, investasi di perusahaan BUMN yang dikelola dengan baik akan menghasilkan keuntungan.

Selanjutnya, keuntungan itu akan dijadikan modal menggerakkan perekonomian di Indonesia, seperti membangun infrastruktur atau proyek untuk mensejahterahkan rakyat.

Tentunya, pengelolaan Danantara harus transparansi dan disertai manajemen aset yang cukup baik. Hal ini demi menghindari kerugian besar akibat fraud.

Pengesahan Danantara

Presiden Prabowo Subianto (kelima kiri) didampingi Wapres Gibran Rakabuming Raka (ketiga kiri) bersama Presiden ketujuh Joko Widodo (keempat kanan), Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (keempat kiri) meluncurkan secara simbolis badan pengelola investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2025). Presiden Prabowo mengatakan bahwa Danantara sebagai dana kekayaan Negara atau sovereign wealth fund Indonesia itu akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar dolar AS. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/app/nz
Presiden Prabowo Subianto (kelima kiri) didampingi Wapres Gibran Rakabuming Raka (ketiga kiri) bersama Presiden ketujuh Joko Widodo (keempat kanan), Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (keempat kiri) meluncurkan secara simbolis badan pengelola investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2025). Presiden Prabowo mengatakan bahwa Danantara sebagai dana kekayaan Negara atau sovereign wealth fund Indonesia itu akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar dolar AS. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/app/nz

Presiden Prabowo Subianta meresmikan Danantara di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/2/2025). Danantara akan menaungi 7 BUMN besar sekaligus. Daftarnya adalah Bank Mandiri, BRI, BNI, Telkom, PLN, Pertamina, dan MIND ID.

Proyek pengelolaan investasi Danantara akan diawasi langsung oleh Presiden Prabowo, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden RI ke-7 Jokowi.

CEO Danantara Indonesia adalah Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Rosan Perkasa Roeslani. Sedangkan posisi CIO dipegang oleh Pandu Sjahrir, dan posisi COO diemban Dony Oskaria.

Skema Danantara ini diadaptasi dari sistem organisasi SWF yang sudah diterapkan oleh negara-negara besar, seperti Arab Saudi, Tiongkok, hingga Singapura.

Nantinya, pengelolaan investasi dari masing-masing BUMN akan dilimpahkan ke Danantara dengan tujuan meningkatkan efisiensi aset serta memperkuat daya investasi global ke Indonesia.

Baca Juga: Tak Bisa Lakukan Audit, KPK Siap Terlibat dalam Pencegahan Korupsi pada Danantara

SWF ala Indonesia ini sempat diragukan banyak pihak, namun Presiden Prabowo optimis bahwa Danantara akan menjadi penggerak perkembangan ekonomi nusantara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI