Zat aditif Afton tersebut merupakan keluaran dari perusahaan asal Virginia, Amerika Serikat, yakni Afton Chemical Corporation. Afton Chemical Corporation sendiri merupakan sebuah perusahaan pengembangan dan produksi aditif minyak bumi.
"Produknya untuk aditif cuma satu yang kita pakai, sebenarnya dari Afton," ujar Mars Ega pada salah satu kesempatan dalam rapat dengan Komisi XII DPR RI yang disiarkan daring pada Rabu (26/02/2025) kemarin.
Mars Ega juga menjelaskan bahwa memang ada rumusan yang sudah menjadi standar pada penambahan produk zat aditif ke dala Pertamax, yakni sebanyak 0,33 mililiter zat aditif untuk 1 liter Pertamax.
Ia juga mengakui bahwa ada tambahan zat aditif dan penambahan warna pada produk Pertamax yang diproduksi oleh PT Pertamina Patra Niaga. Meski demikian, dirinya menegaskan bahwa tidak ada proses perubahan RON pada Pertamax yang dipasarkan lewat SPBU.
"Yang di Patra Niaga kita menerima di terminal itu sudah dalam bentuk RON 90 dan rON 92. Tidak ada proses perubahan RON, tetapi ada untuk Pertamax kita tambahkan aditif. Jadi di situ ada proses penambahan aditif dan proses penambahan warna. Proses inilah yag memberikan keunggulan dan pembedaan dengan produk yang lain. Proses ini adalah proses injeksi blending," terangnya lebih lanjut.
Kontributor : Rizky Melinda