Suara.com - Parcel merupakan hantaran khusus di hari raya Idul Fitri, bermanfaat untuk mengeratkan tali persaudaraan dan dapat meningkatkan kehangatan suasana lebaran. Isian parcel bisa bermacam-macam, misalnya mukena.
Agar mukena yang menjadi isian parcel tampak cantik dan semakin berkesan, Anda bisa membungkusnya dengan rapi. Ada cara membuat parcel mukena agar bingkisan tampak istimewa.
Memberikan parcel berupa mukena memiliki beberapa kelebihan di antaranya:
- Memudahkan kita dalam membawa dan menghaturkan parcel kepada penerima
- Dari sisi penerima, parcel mukena memudahkannya menerima dan membawa mukena dan akeseori pendukungnya karena sudah menjadi satu paket praktis.
- Parcel mukena memberikan kesan buah tangan tersebut merupakan hadiah istimewa bagi penerima karena diberikan dalam bentuk bingkisan.
- Parcel mukena bermanfaat bagi penerima, bisa digunakan untuk beribadah
- Menjadi amal jariyah bagi pemberi parcel karena mukena yang diberikannya menjadi sarana beribadah si penerima.
- Meningkatkan peluang bisnis menjanjikan bagi pengusaha parcel, khususnya yang isian parcel berupa mukena ini.
Buat Anda yang ingin menyiapkan parcel mukena sendiri di rumah, Anda harus mempersiapkan bahan-bahan dan ikuti tata cara yang benar agar bingkisan terbungkus dengan rapi.
Berikut alat dan bahan yang harus disediakan:
- Mukena
- Kain untuk membungkus, warna senada dengan mukena
- Gunting
- Benang dan jarum
- Pita
- Stiker atau label
- Keranjang kecil
Setelah menyiapkan alat dan bahan, ikuti cara membuat parcel mukena sederhana berikut:
- Ambil keranjang kecil yang sesuai dengan ukuran mukena yang akan menjadi isian parcel.
- Letakkan kain untuk menjadi alas mukena di dalam keranjang.
- Ambil kain yang lain dengan ukuran sesuai untuk membungkus mukena. Bungkus mukena di tengah kain.
- Jahit bagian pinggir kain pembungkus dan berikan pita untuk mempercantik penampilan.
- Tambahkan stiker selamat hari raya idul fitri di atasnya untuk meningkatkan sentuhan personal.
- Letakkan mukena yang sudah terbungkus rapi di atas keranjang parcel.
- Tambahkan aksesoris pada keranjang parcel agar tampak manis saat dibawa.
Demikian itu informasi cara membuat parcel mukena. Bila Anda terlalu sibuk dan tak bisa membuat sendiri, Anda pun bisa memesan mukena secara online. Dapatkan Mukena dengan Harga Terbaik di Sini.

5 Bahan Mukena Paling Nyaman untuk Salat
Baca Juga: Hukum Foto Pakai Mukena, Bolehkah Menurut Islam?
Mukena adalah perlengkapan ibadah yang digunakan setiap hari, sehingga kenyamanan bahan menjadi faktor penting dalam memilihnya. Berikut lima bahan mukena terbaik yang bisa membuat ibadah lebih khusyuk dan nyaman:
Katun Jepang
Mukena berbahan katun Jepang terkenal halus, ringan, dan tidak berbulu. Terbuat dari 100% bahan organik, kain ini mampu menyerap keringat dengan baik, sehingga nyaman digunakan dalam waktu lama. Selain itu, motif dan warnanya beragam, cocok untuk berbagai selera.
Katun Rayon
Kombinasi serat kapas dan rayon membuat mukena berbahan ini terasa adem dan lembut di kulit. Selain nyaman, katun rayon juga memiliki daya serap keringat yang baik, menjadikannya pilihan tepat untuk digunakan sehari-hari, terutama di cuaca panas.
Katun Silk
Perpaduan antara katun dan sutera memberikan efek kilau mewah sekaligus kenyamanan maksimal. Mukena berbahan katun silk terasa dingin di kulit dan tetap ringan saat dikenakan, sehingga cocok untuk penggunaan sehari-hari maupun acara khusus.
Katun Paris
Terbuat dari 100% katun dengan benang berukuran kecil, mukena katun Paris terasa ringan dan tipis. Bahannya sangat nyaman dipakai, terutama bagi yang menyukai mukena simpel tanpa terasa berat atau panas.
Spandex
Mukena berbahan spandex terkenal elastis dan lembut. Meski tidak terlalu menyerap keringat, bahannya yang halus dan lentur membuatnya nyaman dipakai serta mudah disesuaikan dengan bentuk tubuh. Pilihan warna spandex juga beragam, menambah variasi gaya dalam beribadah.
Memilih mukena dengan bahan yang tepat dapat meningkatkan kenyamanan saat salat. Pastikan memilih yang sesuai dengan kebutuhan agar ibadah tetap lancar dan khusyuk.
Kontributor : Mutaya Saroh