Kurangi Risiko Kecacatan akibat Stroke dengan Penanganan dalam 4,5 Jam Pertama

Senin, 10 Maret 2025 | 11:56 WIB
Kurangi Risiko Kecacatan akibat Stroke dengan Penanganan dalam 4,5 Jam Pertama
Ilustrasi pasien stroke. [Dok.Antara]

Suara.com - Stroke merupakan salah satu penyebab utama kecacatan dan kematian di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, penyakit ini menyumbang 11,2% dari total kecacatan dan 18% dari total kematian. 

Sayangnya, masih banyak pasien yang terlambat mendapatkan pertolongan akibat kurangnya pemahaman akan gejala stroke serta keterbatasan akses terhadap fasilitas medis yang siap menangani kondisi ini secara optimal.

Menjawab tantangan ini, beberapa rumah sakit kini mulai mengembangkan sistem layanan darurat stroke dengan pendekatan yang lebih cepat dan terintegrasi. 

Salah satu inisiatif yang kini diterapkan adalah Stroke Ready Hospitals yang baru dilincurkan Grup RS Siloam, sebuah konsep rumah sakit yang memastikan pasien stroke mendapatkan penanganan dalam golden period atau periode emas, yakni 4,5 jam setelah gejala pertama muncul. 

Kecepatan dalam penanganan ini menjadi faktor kunci dalam meningkatkan peluang pasien untuk pulih tanpa mengalami kecacatan permanen.

Pentingnya Golden Period dalam Penanganan Stroke

Stroke terjadi akibat gangguan aliran darah ke otak yang dapat menyebabkan kerusakan sel-sel otak dalam waktu singkat. Semakin cepat pasien mendapatkan pertolongan medis, semakin besar kemungkinan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan. 

Golden period merupakan waktu krusial di mana pengobatan yang tepat dapat membantu mencegah kerusakan otak yang lebih luas.

"Setiap detik sangat berharga dalam penanganan stroke. Edukasi mengenai gejala awal stroke dan kesiapan rumah sakit dalam menangani pasien menjadi faktor krusial," ujar Dr. dr. Rocksy Fransisca V. Situmeang, Sp.N (K), dokter spesialis neurologi RS Siloam Lippo Village.

Baca Juga: Benarkah Perceraian Orang Tua Picu Stroke Anak hingga 60 Persen? Ini Penjelasannya

Beberapa gejala stroke yang harus segera dikenali antara lain:

  • Kelemahan pada salah satu sisi tubuh (wajah, lengan, atau kaki)
  • Bicara tidak jelas atau sulit memahami pembicaraan
  • Gangguan penglihatan secara tiba-tiba
  • Sakit kepala hebat tanpa sebab yang jelas
  • Gangguan keseimbangan atau koordinasi tubuh

Jika mengalami atau menyaksikan seseorang mengalami gejala di atas, segera hubungi layanan medis darurat untuk mendapatkan penanganan secepat mungkin.

Sistem Terintegrasi untuk Penanganan Stroke

Untuk memastikan pasien stroke mendapatkan intervensi medis dengan cepat, konsep Stroke Ready Hospitals di Grup RS Siloam mengintegrasikan beberapa komponen penting, di antaranya:

1. Layanan Ambulans dengan Respons Cepat

Layanan ambulans yang dilengkapi dengan tenaga medis terlatih memungkinkan pasien mendapatkan pertolongan pertama sebelum tiba di rumah sakit. Ini penting untuk meminimalkan risiko komplikasi lebih lanjut.

2. Dokter Spesialis Siaga 24/7

Keberadaan dokter spesialis neurologi, bedah saraf, dan radiologi intervensi yang siaga selama 24 jam memastikan pasien bisa langsung mendapatkan diagnosis dan tindakan yang diperlukan tanpa penundaan.

3. Teknologi Pencitraan Medis Mutakhir

Penggunaan CT Scan dan MRI berperan dalam memastikan diagnosis cepat dan akurat, sehingga dokter bisa menentukan metode pengobatan terbaik bagi pasien.

4. Kolaborasi Multidisiplin

Dalam kasus tertentu, pasien stroke mungkin memerlukan tindakan bedah untuk mengatasi sumbatan atau perdarahan di otak. Dengan adanya tim medis dari berbagai disiplin ilmu dalam satu rumah sakit, proses perawatan bisa dilakukan lebih cepat tanpa harus merujuk pasien ke fasilitas lain.

Menurut Dr. dr. Harsan, Sp.BS, K, M.Kes - Neurovascular, dokter bedah saraf, kesiapan fasilitas bedah saraf dalam penanganan stroke sangatlah penting, terutama dalam kasus yang membutuhkan intervensi cepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Sehingga upaya untuk menghadirkan lebih banyak rumah sakit yang siap menangani stroke dengan cepat akan sangat membantu dalam menurunkan angka kecacatan dan kematian akibat penyakit ini. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI