Peneliti juga menduga bahwa perempuan lebih rentan mengalami stres kronis karena mereka sering menghadapi berbagai tuntutan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pekerjaan, keluarga, dan tanggung jawab mengasuh anak.
Martinez-Majander berharap hasil penelitian ini dapat mendorong masyarakat untuk lebih memperhatikan tingkat stres mereka. Meskipun menghilangkan stres sepenuhnya tidak memungkinkan, mengelolanya dengan baik dapat membantu mengurangi risiko stroke.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengelola stres dan menjaga kesehatan jantung antara lain:
- Mengenali Tanda-Tanda Stres
Perhatikan gejala stres seperti kecemasan yang berkelanjutan, kesulitan tidur, sakit kepala berulang, tekanan darah tinggi, serta kelelahan yang tidak wajar. Perubahan nafsu makan, kesulitan berkonsentrasi, gangguan pencernaan, atau nyeri tubuh juga dapat menjadi indikator stres yang harus diwaspadai.
- Mewaspadai Gejala Stroke
Kenali tanda-tanda stroke seperti mati rasa atau kelemahan tiba-tiba, gangguan berbicara, kehilangan keseimbangan, pusing, gangguan penglihatan, serta sakit kepala yang sangat hebat.
"Stres dapat memperburuk faktor risiko stroke yang sudah ada, sehingga penting untuk mengenali gejalanya sejak dini agar mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat," jelas Patrick.
- Menjaga Pola Hidup Sehat
Prioritaskan olahraga secara teratur setidaknya 150 menit per minggu, sesuai rekomendasi CDC. erapkan praktik mindfulness, seperti meditasi, yoga, atau teknik pernapasan untuk mengurangi stres.