Suara.com - Sosok pemilik Buttonscarves, yakni Linda Anggrea, tengah menjadi sorotan publik. Ia diduga merupakan anak dari salah satu tersangka kasus korupsi PT Antam. Hal ini juga kemudian dikaitkan dengan bisnis hijabnya.
Akan tetapi, baru-baru ini, pihak Buttonscarves mengatakan bahwa Linda tidak ada hubungannya dengan kasus itu. Ia juga sudah tinggal bersama ibu single parent sejak kecil. Lantas, siapa ayahnya?
Siapa Ayah Linda Anggrea?
Melalui akun media sosialnya, Buttonscarves membantah isu soal keterlibatan mereka dengan kasus korupsi PT Antam. Mereka memastikan bahwa rumor ini merupakan fitnah tanpa dasar yang juga menyerang privasi Linda.
"Buttonscarves menyatakan bahwa rumor yang mengaitkan kami dengan sebuah kasus korupsi di salah satu perusahaan milik negara merupakan fitnah yang tidak berdasar.
Buttonscarves sebagai bagian dari Modinity Group dibangun berdasar integritas dan kejujuran. Profesionalitas dan tata kelola yang baik merupakan fondasi perusahaan.
Berat hati kami untuk mengemukakan fakta yang akan meluruskan rumor karena terkait privasi founder kami ibu Linda Anggrea dan keluarganya. Namun, demi seluruh ribuan karyawan Buttonscarves serta BS Lady di seluruh Indonesia yang loyal mendukung kami, kami harus membuka fakta ini dan menjawab fitnah yang beredar," tulis Buttonscarves, dikutip Jumat (14/3/2025).
Buttonscarves juga menyatakan bahwa Linda Anggrea hidup bersama ibunya yang single parent. Ibundanya ini bekerja sendiri untuk membiayai Linda sejak kecil dan kini sang buah hati yang menjadi tulang punggung.
"Sejak usianya 6 tahun, founder kami, Linda Anggrea, dibesarkan oleh seorang single mother yang berusaha sendiri menafkahi anak dari kecil hingga menyelesaikan bangku sekolah. Sejak beliau bekerja sesudah lulus kuliah, beliau menjadi tulang punggung bagi ibunya," lanjut mereka.
Baca Juga: Asal Usul Nama Buttonscarves, Brand Lokal Premium yang Lagi Jadi Bahan Perbincangan
Lebih lanjut, Buttonscarves juga memastikan berdiri dari tabungan pribadi Linda. Ini diperoleh dari hasil kerja keras, bukan aliran dana dari kasus korupsi. Mereka juga menyebut modal untuk membuka bisnis itu sekitar Rp 40 juta.
"Buttonscarves didirikan pada tahun 2016, berbekal tabungan pribadi ibu Linda sebesar Rp40 juta dari hasil bekerja, dan dengan tekad gigih untuk memberikan kehidupan yang lebih baik untuk keluarga, beliau membesarkan Buttonscarves hingga menjadi seperti sekarang," ungkap brand itu lagi.
Tidak diketahui informasi soal ayah Linda Anggrea. Namun, jika diduga berkaitan dengan para tersangka korupsi PT Antam, ada beberapa nama yang ditangkap Lindawati Effendi dalam memalsukan cap dengan kerugian negara mencapai Rp 3,3 triliun.
Lindawati menjalankan aksinya bersama Suryadi Lukmana, Suryadi Jonathan, James Tamponawas, Ho Kioen Tjay, Gluria Asih, dan Djudju Tanuwidjaja. Cap ilegal diterima dari tujuh mantan pejabat Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP) PT Antam.
Mereka adalah Vice President UBPP LM (2008-2011) Tutik Kustiningsih, Vice President UBPP LM (2011-2013) Herman, dan Vice President Business Unit Head atau General Manager UBPP (Maret-Mei 2013) Tri Hartono.
Kemudian, ada Senior Executive Vice President Logam Mulia Business Unit Head, General Manager (SVP) UBPP LM Antam Abdul Hadi Aviciena, General Manager (SVP) Logam Mulia Business Unit periode 2019-2020, dan General Manager (SVP) Logam Mulia Business Unit periode 2021-2022 Iwan Dahlan.
Para terdakwa itu melanggar Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP dengan hukuman maksimal 20 tahun kurungan penjara.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti