Puasa sunah, baik di bulan Syawal maupun Senin dan Kamis, menjadi sarana untuk menjaga semangat ibadah yang telah tertanam selama Ramadan.
Bulan Syawal adalah waktu yang tepat untuk memperkuat hubungan spiritual dengan Allah dan melatih diri dalam ketakwaan.
Momentum puasa sunah di bulan Syawal juga bisa menjadi jalan bagi umat Islam untuk memperbaiki kualitas ibadah dan konsistensi dalam amal saleh.
Terlebih, di tengah kesibukan duniawi, ibadah puasa sunah menawarkan ketenangan dan keikhlasan yang mendalam.
Puasa Sunah Jauhkan dari Neraka dan Hapus Dosa
Puasa sunah memiliki keutamaan yang luar biasa bagi umat Islam. Amalan ini tidak hanya membawa keberkahan, tetapi juga menjadi pelindung dari api neraka dan penghapus dosa.
Hal ini dijelaskan langsung dalam sejumlah hadis Nabi Muhammad SAW yang menunjukkan keistimewaan puasa sunah.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Sa’id Al-Khudri RA, Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa pun yang berpuasa sunah karena Allah akan dijauhkan dari api neraka sejauh 70 tahun.
Hadis ini menunjukkan bahwa satu hari puasa sunah yang dilakukan dengan ikhlas mampu menjadi tameng yang sangat kuat dari siksa neraka.
“Barangsiapa berpuasa satu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh 70 musim gugur.” (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Ahmad, Darimi, Ibnu Majah)