Warna merah juga biasanya digunakan untuk pakaian ketika ibadah di hari Raya Paskah. Warna merah memiliki makna rasa cinta kepada Tuhan.
Umumnya warna ini akan digunakan pada perayaan Minggu Palem, Jumat Agung, dan Minggu Pentakosta. Tak hanya itu, warna merah juga digunakan dalam perayaan Martir serta perayaan Sengsara Tuhan, para Rasul, dan para Penginjil.
3. Hijau
Selanjutnya ada warna hijau yang memiliki makna harapan, hidup, serta antisipasi. Warna ini juga menjadi warna yang identik pada perayaan Natal. Tak hanya itu warna hujau juga digunakan sepanjang tahun antara Paskah dan Adven dan juga antara Natal dan Prapaskah.
4. Violet
Kemudian yang terakhir yaitu warna violet atau ungu yang bermakna tobat, pengorbanan, dan persiapan. Warna ini sering digunakan dalam perayaan Adven dan Prapaskah serta digunakan pada Misa untuk orang mati.
Selain warna liturgi yang terdiri dari empat warna, ada pula warna lain yang identik dengan Paskah yaitu pink dan kuning/emas. Berikut maknanya:
5. Pink
Dari empat warna liturgi, pink mempunyai arti sukacita. Warna ini biasanya dipakai hanya dua kali yaitu pada hari Minggu ketiga advent, dan hari Minggu keempat pra-Paskah. Dan di luar ibadah di gereja, mengirim seseorang bunga mawar berwarna pink menandakan kebahagiaan, melambangkan kegembiraan, rahmat, dan kelembutan.
Baca Juga: 45 Ucapan Selamat Jumat Agung dan Paskah Bahasa Inggris yang Menyentuh Hati
6. Kuning / emas
Ketika musim semi tiba, kuning dan emas mempunyai makna kembalinya sinar matahari (yang sangat dirindukan). Akan tetapi, saat berbicara tentang bunga, bunga berwarna kuning berarti simbol persahabatan. Kemudian dalam konteks agama, emas melambangkan kegembiraan, dan kemenangan, seperti dalam kemenangan kebangkitan atas kematian Yesus Kristus.
Itu tadi ulasan mengenai warna-warna yang identik dengan Paskah. Semua warna ternyata punya makna mendalam dan spiritual. Baik untuk dekorasi rumah, pakaian saat misa, atau aktivitas kreatif seperti menghias telur Paskah bersama keluarga, pemilihan warna bisa menjadi cara sederhana namun bermakna untuk merayakan kebangkitan dan harapan yang dibawa oleh Paskah.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari